Memahami Tingkatan Flavor Wheel dalam Kopi

Ketika berbicara tentang kopi, maka istilah “flavor wheel” sering kali muncul. Ini adalah alat yang berguna untuk memahami berbagai rasa yang dapat ditemukan dalam secangkir kopi. Di dalamnya, maka kita akan menemukan tingkatan rasa yang disebut sebagai rasa primer, rasa sekunder, dan rasa tersier. Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai konsep ini.

Baca juga : Mengenal Apa Itu Flavor Wheel Atau Roda Rasa Kopi

1. Rasa Primer

Rasa primer dalam kopi mengacu pada karakteristik rasa utama yang paling dominan. Inilah rasa yang pertama kali terasa di lidah saat kalian pertama kali menyeruput kopi. Rasa primer ini biasanya dikaitkan dengan biji kopi itu sendiri dan cara mereka diproses. Berikut adalah beberapa contoh rasa primer yang umum ditemukan dalam kopi.

  • Asam

Asam dalam kopi memberikan kesegaran dan kecerahan pada rasa. Ini dapat bervariasi dari asam buah-buahan hingga asam citrus, tergantung pada asal-usul biji kopi dan metode pemrosesan.

  • Manis

Rasa manis dalam kopi bisa berupa coklat, karamel, atau bahkan buah-buahan yang manis. Ini dapat dipengaruhi oleh tingkat roasting biji kopi dan metode penyeduhan.

Baca juga : Perbandingan Light, Medium, Dan Dark Roast Coffee

  • Pahit

Pahit adalah rasa yang terkait erat dengan kopi, terutama jika biji kopi terlalu dipanggang atau kopi diseduh terlalu lama. Namun, dalam jumlah yang tepat, pahit dapat menambah kompleksitas dan kedalaman pada rasa kopi.

Secangkir kopi yang nikmat, sumber alzdiscovery.org

2. Rasa Sekunder

Setelah rasa primer, maka kita akan menemukan rasa sekunder dalam kopi. Rasa ini muncul secara bersamaan dengan rasa primer yang memberikan dimensi tambahan pada profil rasa kopi. Rasa sekunder dapat muncul dengan berbagai cara yang meliputi.

  • Kerangka Rasa

Ini adalah rasa yang membentuk “kerangka” atau struktur rasa kopi, seperti nutty, roasty, atau earthy. Mereka memberikan fondasi untuk kompleksitas rasa kopi secara keseluruhan.

  • Body

Body atau “tubuh” kopi mengacu pada tekstur dan kekentalan kopi di mulut. Ini bisa ringan dan ringan atau kental dan berat.

Baca juga : Aroma dan Body; 2 dari 5 Aspek Pada Sensory Experience

3. Rasa Tersier

Terakhir, kita memiliki rasa tersier yang merupakan lapisan terdalam dari kompleksitas rasa kopi. Rasa ini seringkali lebih halus dan mungkin tidak langsung terasa, tetapi mereka memberikan karakter yang unik pada kopi. Contoh rasa tersier adalah di bawah ini.

  • Bunga

Aroma bunga seperti lavender atau jasmine dapat memberikan sentuhan yang halus pada rasa kopi.

  • Buah-buahan

Selain asam primer dari buah-buahan, ada juga rasa buah-buahan yang lebih spesifik seperti berry, apel, atau anggur.

  • Rasa Herbal

Rasa herbal seperti mint atau rempah-rempah seperti kayu manis atau cengkeh bisa memberikan dimensi tambahan pada kopi.

Baca juga : Pengaruh Ketinggian Tempat Tumbuh Terhadap Cita Rasa Kopi

Memahami tingkatan flavor wheels dan konsep rasa primer, sekunder, dan tersier dapat membantu penggemar kopi menghargai kompleksitas dan keunikan setiap secangkir kopi yang mereka nikmati. Dengan eksplorasi lebih lanjut, maka kita dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia kopi yang kaya dan beragam. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Salam rahayu.

Continue Reading

Ngopi Enak di Tetra Coffee Magelang

Tetra Coffee merupakan tempat ngopi baru di kota Magelang. Selain menawarkan berbagai menu  kopi yang mantap, mereka juga memiliki varian makanan yang sangat banyak dan wajib untuk dicoba

Meskipun di kota Magelang mereka adalah pemain baru, tetapi Tetra Coffee tidak bisa dianggap sepele. Memiliki banyak cabang di beberapa kota besar di Indonesia sudah cukup menjadi bukti bahwa mereka profesional dan berpengalaman.

Berada di Ruko Grand Viko 2 Magelang dan dekat dengan Terminal Bus Soekarno Hatta menjadikan tempat ini sangat mudah untuk ditemui. Area parkir disini sangat memadai dan aman, mengingat mereka berada di komplek ruko. Setelah memarkirkan kendaraan, kemudian saya bergegas untuk masuk.

Baca juga : Review Singkat Dawala Coffee And Space Magelang

Pertama kali masuk, saya disuguhi sebuah area luas dengan desain minimalis modern yang elegan dan lega. Di sebelah kiri merupakan area bar, kemudian di sisi seberangnya adalah area duduk untuk konsumen yang ditata sangat rapi dan nyaman. Di ujung belakang area ini terdapat sebuah dinding kaca yang besar dengan pemandangan bukit hijau yang memanjakan mata.

Saya bergegas menuju bar untuk memesan minuman. Disini saya disambut sangat ramah oleh sang barista. Area bar di Tetra Coffee sangat proper. Sebuah mesin espresso dan dua grinder kopi berdiri gagah di atas meja bar. Di salah satu sisinya terdapat sebuah “etalase” cantik nan informatif yang berisi beberapa jenis kopi andalan mereka.

Area bar Tetra Coffee Magelang

Barista di Tetra Coffee Magelang tidak hanya ramah, tetapi juga profesional. Cara komunikasi dengan konsumen yang sangat mahir dan penguasaan produk yang sangat baik membuat saya sangat yakin jika dia sangat profesional dan memiliki jam terbang yang tinggi. Buat kalian yang baru menjadi barista dan ingin fokus di bidang perkopian, maka berkunjunglah ke Tetra Coffee Magelang untuk mencontoh apa yang dilakukan barista disini.

Baca juga : Membahas Profesi Barista Bersama Inggrit Candra

Tagline speciality coffee disini bukan hanya sekedar kata-kata. Tetra Coffee menggunakan kopi dari Hayati Coffee Roaster, dimana itu adalah salah satu roaster terbaik di Indonesia dan sangat ingin saya kunjungi. Saya memutuskan memesan secangkir cappucino, karena penasaran dengan kopi dari Hayati Coffee Roaster yang diseduh oleh barista Tetra Coffee.

Baca juga : Mengenal Lebih Dekat Dengan Specialty Coffee

Setelah memesan dan melakukan pembayaran, kemudian saya berjalan menuju area outdoor. Salah satu nilai lebih dari Tetra Coffee Magelang adalah semua pesanan konsumen akan diantarkan, mengingat akhir-akhir ini banyak sekali coffee shop yang menerapkan metode self service. Tidak ada yang salah dengan itu, tetapi ya dikondisikan dengan tempatnya masing-masing. Jika kalian memiliki tempat yang sangat besar dan terkoneksi ya mbok jangan self service. 

Di area outdoor Tetra Coffee Magelang terdapat tempat duduk dari semen expose, beberapa meja kursi minimalis dan alas batu yang sama seperti dengan coffee shop “kekinian” pada umumnya. Tetapi yang membuat disini nyaman dan asri adalah terdapat banyaknya pepohonan hijau dan pemandangan bukit di sisi belakangnya. Tentu saja ini adalah sebuah nilai lebih yang tidak dimiliki oleh beberapa coffee shop kekinian lainnya. 

Baca juga : Ciri- Ciri Coffee Shop Kekinian

Tidak berselang lama, kemudian pesanan saya diantarkan. Enak banget sumpah cappucino nya, coba aja sendiri kalau tidak percaya. Selain di Magelang, Tetra Coffee juga hadir di beberapa kota, seperti Palembang, Pekanbaru, Solo, Yogyakarta, dan Kupang. Memiliki beberapa cabang di beberapa kota besar menjadikan salah satu strategi jitu jika ingin terjun di bisnis coffee shop

Sukses selalu Tetra Coffee. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Salam rahayu.

Continue Reading

Pengaruh Brew Time Terlalu Lama dan Terlalu Cepat

Apakah kalian pernah merasa bahwa secangkir kopi yang diseduh terlalu kuat atau terlalu lemah? Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi rasa dan kualitas kopi adalah waktu penyeduhan atau yang sering disebut sebagai brew time

Brew time yang terlalu lama atau terlalu cepat dapat menghasilkan perbedaan yang signifikan dalam cita rasa kopi yang disajikan. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai pengaruh dari perbedaan brew time ini.

Baca juga : Amankah Minum Sisa Kopi yang Dibiarkan Lama?

1. Pengaruh Brew Time Terlalu Lama

  • Ekstraksi yang Berlebihan

Jika waktu penyeduhan kopi terlalu lama, kopi akan diekstraksi secara berlebihan. Hal ini dapat mengakibatkan rasa kopi yang terlalu pahit dan astringent.

  • Kandungan Kafein yang Tinggi

Semakin lama proses penyeduhan, maka semakin banyak kafein yang diekstraksi dari biji kopi. Kopi dengan brew time terlalu lama mungkin memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi dari yang diinginkan.

Baca juga : Efek Tubuh Jika Mengkonsumsi Kafein Terlalu Banyak

  • Rasa yang Terlalu Pekat

Brew time yang panjang dapat menghasilkan rasa kopi yang terlalu pekat dan kurang seimbang. Ini bisa membuat minuman terasa tidak enak diminum.

Menyeduh kopi yang nikmat, sumber seriouseats.com

2. Pengaruh Brew Time Terlalu Cepat

  • Under Extraction

Sebaliknya, jika brew time terlalu singkat, maka proses ekstraksi tidak sempat mengekstrak semua komponen yang diinginkan dari biji kopi. Hasilnya adalah kopi yang under extracted, dengan rasa yang mungkin terlalu asam dan kurang beraroma.

  • Kekurangan Kandungan

Kopi yang diseduh dengan brew time yang terlalu cepat mungkin memiliki kandungan kafein dan flavor yang kurang maksimal. Ini dapat menghasilkan minuman yang terasa kurang memuaskan.

Baca juga : Mengenal Apa Itu Flavor Wheel Atau Roda Rasa Kopi

3. Cara Mengoptimalkan Brew Time

  • Eksperimen

Cobalah berbagai waktu penyeduhan untuk menemukan waktu yang paling cocok dengan preferensi rasa kalian. Mulailah dengan rekomendasi umum dan sesuaikan sesuai dengan selera.

  • Perhatikan Variabel Lain

Selain brew time, perhatikan juga faktor-faktor lain seperti rasio air dengan kopi, suhu air, dan jenis penggilingan kopi. Semua faktor ini berperan dalam menentukan hasil akhir kopi yang disajikan.

Baca juga : Variabel Yang Mempengaruhi Metode Seduh Manual Brew

  • Catat Hasilnya

Buat catatan tentang waktu penyeduhan yang kalian coba beserta rasa kopi yang dihasilkan. Ini akan membantu kalian untuk mengulang kembali proses yang menghasilkan kopi yang paling memuaskan.

Dengan memahami pengaruh dari perbedaan brew time yang terlalu lama dan terlalu cepat, maka kalian dapat meningkatkan kualitas kopi yang diseduh di rumah. Setiap perubahan dalam waktu penyeduhan dapat memberikan nuansa baru dalam cita rasa kopi yang dinikmati. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Salam rahayu.

Continue Reading

Review Singkat AYGO Coffee Magelang

AYGO Coffee adalah salah satu pemain lama di Magelang yang masih eksis dan konsisten. Tidak mudah untuk sebuah coffee shop bertahan sampai lebih dari lima tahun seperti AYGO Coffee, jadi belajarlah dari mereka

Kali ini kami mengunjungi AYGO Coffee yang berada di Jl. Jend. Sarwo Edhie Wibowo Magelang. Berlokasi di seberang ARTOS, mall terbesar di kota Magelang  menjadikan mereka mudah ditemui.

Baca juga : Review Singkat Lajur Tengah Magelang

Masih sama seperti 4 tahun yang lalu ketika saya berkunjung, AYGO Coffee Magelang masih berada di atas rumah makan ayam goreng Bu Tatik yang melegenda itu. Area parkir yang sangat luas sudah menjadi nilai lebih tersendiri yang mereka miliki. Setelah memarkirkan kendaraan, kemudian saya masuk naik ke atas.

Baca juga : RM Ayam Goreng Bu Tatik, Kuliner yang Wajib Dikunjungi

Sesampainya di atas, kemudian saya masuk ke sebuah ruangan yang didominasi oleh dinding kaca untuk memesan minuman. Di ruangan indoor ini merupakan area bar dan beberapa spot duduk yang nyaman. Sang barista menyapa saya dengan sangat ramah. Kemudian saya memutuskan untuk memesan secangkir hot latte, dimana itu merupakan minuman favorit saya ketika berkunjung ke AYGO Coffee.

Secangkir Hot latte di AYGO Coffee

Ada pemandangan yang berbeda di salah satu sudut ruangan ini, yaitu sebuah mesin roasting kopi yang berdiri gagah. Dari situ sudah terlihat jika mereka tidak hanya bertahan selama ini, tetapi mereka juga berkembang. Menurut saya, mereka merupakan contoh yang bagus, karena coffee shop harus bisa mengikuti perkembangan industri kopi yang sangat cepat ini.

Setelah melakukan transaksi, kemudian saya keluar dari ruangan ini menuju ke area outdoor. Banyak sekali pilihan tempat duduk di area outdoor ini. Duduk di sini sungguh nyaman, karena banyak sekali tanaman hijau yang merilekskan mata.

Tidak berselang lama, pesanan saya diantarkan. Secangkir hot latte, sebatang rokok, dan suasana santai merupakan kombinasi yang hebat sore ini. Selain kopinya yang mantap, disini juga menawarkan menu makanan yang beragam. AYGO Coffee bisa menjadi pilihan tepat untuk kalian yang ingin mengadakan acara buka bersama.

Baca juga : Inilah Beberapa Pola Dasar Pada Latte Art

Saya sangat salut dengan apa yang mereka lakukan selama ini sehingga masih bertahan dan terus berkembang di industri kopi. Untuk kalian yang ingin memulai bisnis kedai kopi bisa belajar dari AYGO Coffee. Lima tahun lebih bukan waktu yang singkat dan tentu saja banyak pahit manis yang mereka lalui.

Sukses selalu AYGO Coffee Magelang. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Salam rahayu.

Continue Reading

Mengenal Berbagai Jenis Timbangan Kopi

Timbangan kopi adalah salah satu alat penting dalam proses pembuatan kopi yang serius. Ketepatan dalam mengukur berat kopi sangat penting untuk menciptakan konsistensi dan kualitas rasa yang diinginkan. 

Dalam dunia kopi, pemilihan jenis timbangan yang tepat dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam hasil akhir secangkir kopi. Mari kita eksplorasi beberapa jenis timbangan kopi yang tersedia dan manfaat serta kekurangan masing-masing.

1. Timbangan Digital

  • Keuntungan

Akurasi tinggi dalam pengukuran berat. Kemampuan untuk menimbang dalam berbagai unit seperti gram, ons, dan pound. Umumnya dilengkapi dengan fitur tambahan seperti tampilan backlight dan fungsi tarik (tare).

  • Kekurangan

Membutuhkan baterai atau sumber daya listrik. Rentan terhadap kerusakan jika terkena air atau kelembaban.

2. Timbangan Manual (Manual Scale)

  • Keuntungan

Tidak memerlukan baterai atau sumber daya listrik. Lebih tahan terhadap kelembaban dan kondisi lingkungan lainnya. Biasanya lebih portabel dan mudah dibawa bepergian.

  • Kekurangan

Kurang akurat dibandingkan dengan timbangan digital. Memerlukan lebih banyak waktu dan perhatian dalam penggunaan.

3. Timbangan Pemanggang (Roasting Scale)

  • Keuntungan

Dirancang khusus untuk pemanggangan kopi, dengan rentang berat yang lebih besar. Biasanya memiliki fitur tambahan seperti timer dan pengukuran suhu.

Baca juga : Roasting Kopi: Proses Penting Dalam Menentukan Cita Rasa

  • Kekurangan

Umumnya lebih besar dan lebih mahal daripada timbangan biasa. Mungkin terlalu spesifik untuk kebutuhan non-pemanggangan kopi.

4. Timbangan Tas (Bag Scale)

  • Keuntungan

Dirancang untuk menimbang kopi dalam jumlah besar, cocok untuk industri kopi skala besar. Memiliki kapasitas berat yang tinggi.

  • Kekurangan

Umumnya mahal dan tidak praktis untuk kebutuhan rumahan atau kafe kecil. Memerlukan ruang penyimpanan yang lebih besar.

Timbangan kopi, sumber beannbeancoffee.com

5. Timbangan Laboratorium (Laboratory Scale)

  • Keuntungan

Akurasi tinggi dan stabil, sering digunakan untuk pengujian kualitas kopi secara detail. Dilengkapi dengan berbagai fitur dan kemampuan kalibrasi.

  • Kekurangan

Harga yang sangat tinggi. Umumnya tidak praktis untuk penggunaan sehari-hari di luar lingkungan laboratorium.

Baca juga : Jenis timbangan laboratorium

Dalam memilih timbangan kopi yang sesuai, maka penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan anggaran kalian. Apakah kalian seorang pembuat kopi rumahan yang casual atau seorang profesional di industri kopi, memiliki timbangan yang tepat dapat meningkatkan pengalaman dalam menyajikan kopi yang berkualitas. 

Dengan menggunakan timbangan kopi yang akurat, maka kalian dapat memastikan konsistensi dalam proporsi kopi dan akhirnya menciptakan secangkir kopi yang sempurna setiap kali. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Salam rahayu.

Continue Reading

Drip Bag Kopi, Cara Praktis Menikmati Kopi

Kalian mungkin sudah akrab dengan berbagai metode menyeduh kopi manual brew, mulai dari French press hingga pour-over. Namun, apakah kalian pernah mendengar tentang metode penyeduhan bernama Drip Bag? Drip Bag, meskipun relatif baru dalam dunia kopi, tetapi telah menjadi pilihan yang populer di kalangan para pecinta kopi yang mencari kesenangan praktis dan kualitas rasa yang konsisten.

Baca juga : Mengenal Sejarah Singkat Metode Seduh Manual Brewing

Drip Bag adalah cara yang cepat, mudah, dan praktis untuk menyeduh kopi segar tanpa memerlukan peralatan kopi yang rumit. Metode ini melibatkan kantong kopi yang sudah diisi dengan bubuk kopi, kemudian diletakkan di atas cangkir atau gelas. Air panas kemudian dituangkan ke dalam kantong yang memungkinkan air melewati bubuk kopi dan menetes ke dalam cangkir dan menciptakan secangkir kopi yang nikmat dan segar. Berikut adalah beberapa hal yang perlu kalian ketahui tentang Drip Bag

Kemudahan Penggunaan

Salah satu keunggulan utama dari Drip Bag adalah kemudahannya dalam penggunaan. Kalian tidak perlu repot-repot mengukur kopi atau membersihkan peralatan kopi setelahnya. Cukup buka kantong kopi, kemudian gantungkan di atas cangkir, tuangkan air panas, dan biarkan kopi diseduh. Tanpa ribet, tanpa kotor, tanpa banyak waktu yang terbuang.

Kualitas Rasa yang Konsisten

Meskipun metode penyeduhan ini tergolong mudah, tetapi kualitas rasa kopi yang dihasilkan tetap konsisten. Hal ini karena setiap kantong kopi telah diisi dengan jumlah bubuk kopi yang tepat, memastikan rasio kopi yang optimal untuk penyeduhan. Dengan demikian, kalian bisa menikmati kopi yang lezat setiap kali menggunakan Drip Bag.

Baca juga : Golden Ratio: Pentingnya Rasio Air & Kopi Saat Menyeduh

Drip Bag kopi, sumber deepoceanroastery.com

Portabilitas

Drip Bag sangat cocok untuk kalian yang sering bepergian atau berada dalam perjalanan. Kantong kopi yang ringkas dan mudah dibawa membuatnya menjadi pilihan yang praktis untuk dinikmati dimanapun kalian berada. Cukup siapkan air panas, dan kalian bisa menikmati kopi segar di hotel, kantor, atau bahkan saat berkemah di alam bebas.

Beragam Pilihan Rasa

Seperti halnya kopi kemasan lainnya, dimana Drip Bag juga hadir dalam berbagai pilihan rasa dan jenis kopi. Mulai dari Arabika yang ringan hingga Robusta yang kuat. Kalian dapat menemukan varian kopi yang sesuai dengan selera dan keinginan. Selain itu, beberapa produsen kopi juga menawarkan Drip Bag dengan tambahan aroma atau rasa khusus, seperti kopi dengan aroma coklat atau vanila.

Baca juga : Mengenal Lebih Dekat Dengan Kopi Robusta

Drip Bag merupakan solusi yang praktis dan efisien bagi para pecinta kopi yang ingin menikmati kopi berkualitas tanpa harus repot dengan peralatan penyeduhan yang rumit. 

Dengan kemudahan penggunaan, kualitas rasa yang konsisten, portabilitas, dan beragam pilihan rasa, menjadikan Drip Bag pilihan yang populer di kalangan mereka yang menghargai kesederhanaan dan kepraktisan dalam menikmati secangkir kopi yang nikmat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Salam rahayu.
Baca juga : Drip Bag Coffee vs Kopi Instan, Mana yang Lebih Baik

Continue Reading

Pengaruh Temperatur Air Ketika Menyeduh Kopi

Pernahkah kalian memperhatikan betapa pentingnya suhu air ketika menyeduh secangkir kopi? Apakah kalian tahu bahwa suhu air yang tepat dapat mempengaruhi rasa, aroma, dan kualitas keseluruhan dari secangkir kopi yang kalian nikmati? Mari kita telaah lebih dalam mengenai pengaruh temperatur air ketika menyeduh kopi.

Suhu Air Optimal

Suhu air yang optimal untuk menyeduh kopi berada dalam kisaran 195 hingga 205 derajat Fahrenheit (atau sekitar 90 hingga 96 derajat Celcius). Suhu ini dianggap ideal karena memungkinkan kopi untuk diekstraksi secara maksimal tanpa membakar biji kopi atau menghasilkan rasa yang terlalu pahit.

Baca juga : Jangan Gunakan Air dengan Suhu Panas Jika Menyeduh Kopi

Ekstraksi yang Tepat

Suhu air yang tepat membantu proses ekstraksi senyawa-senyawa yang menghasilkan rasa dan aroma khas kopi. Ketika air terlalu panas, maka risiko terjadinya over-extraction meningkat, yang dapat menghasilkan rasa yang terlalu pahit. Sebaliknya, jika air terlalu dingin, ekstraksi akan kurang efektif, menghasilkan kopi yang kurang beraroma dan beraroma.

Baca juga : Perbedaan Antara Over Dan Under Ekstraksi Dalam Espresso

Pengaruh pada Konsentrasi Kopi

Suhu air juga mempengaruhi konsentrasi kopi yang dihasilkan. Air yang lebih panas cenderung mengekstraksi lebih banyak kopi dalam waktu yang lebih singkat dan menghasilkan kopi yang lebih kuat. Di sisi lain, air yang lebih dingin dapat menghasilkan kopi yang lebih ringan dan kurang kuat dalam rasa.

Proses menyeduh kopi, sumber eraofwe.com

Kemungkinan Variasi Rasa

Suhu air yang berbeda-beda juga dapat menghasilkan variasi rasa dalam kopi. Misalnya, suhu air yang lebih rendah mungkin lebih menghasilkan rasa asam yang menonjol, sementara suhu air yang lebih tinggi mungkin menghasilkan rasa yang lebih kaya dan penuh.

Pengaruh pada Proses Brewing

Proses brewing kopi seperti manual brew dan espresso juga membutuhkan suhu air yang berbeda-beda. Misalnya, untuk espresso, suhu air yang sangat panas diperlukan untuk mengekstraksi rasa yang kaya dan konsentrasi yang tinggi, sementara untuk manual brew, suhu yang sedikit lebih rendah mungkin lebih cocok untuk menciptakan profil rasa yang seimbang.

Baca juga : Mengenal Perbedaan Kopi Espresso Dan Manual Brew

Dalam menyeduh kopi, suhu air memainkan peran krusial dalam menentukan hasil akhir dari secangkir kopi yang kalian nikmati. Dengan memahami pentingnya suhu air yang tepat dan bagaimana suhu tersebut mempengaruhi rasa, aroma, dan kualitas keseluruhan dari kopi yang diseduh, menjadikan kalian dapat meningkatkan pengalaman minum kopi yang lebih memuaskan. 

Jadi, berikan perhatian khusus pada suhu air saat kalian mempersiapkan kopi kesukaan kalian selanjutnya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Salam rahayu.

Continue Reading

Mengenal “First Crack” dalam Proses Sangrai Kopi

Dalam dunia sangrai kopi, “First Crack” adalah titik penting yang menandai transisi biji kopi dari tahap hijau mentah menjadi kopi panggang. Ini adalah momen di mana biji kopi mulai mengalami transformasi dramatis dengan melepaskan gas CO2 yang terperangkap dan menciptakan suara khas seperti pecahan kacang. 

Bagi para roaster, First Crack bukan hanya sekedar indikasi visual atau suara, tetapi merupakan titik kritis di mana mereka harus memutuskan untuk menghentikan proses sangrai atau melanjutkannya untuk mencapai profil rasa yang diinginkan. Berikut adalah detail informasi mengenai first crack

Baca juga : Roasting Kopi: Proses Penting Dalam Menentukan Cita Rasa

Fenomena Fisik

First Crack terjadi karena pemanasan biji kopi menyebabkan air di dalam biji memanas dan menguap. Ketika suhu biji kopi mencapai sekitar 196°C (385°F), maka air mulai berubah menjadi uap yang memperluas volume biji dan menciptakan tekanan di dalamnya. Akibatnya biji kopi mulai retak dan melepaskan gas CO2 yang terjebak di dalam struktur sel biji selama proses sangrai.

Suara Khas

Salah satu ciri khas First Crack adalah suara pecahan yang khas, dimana hal ini mirip dengan suara kacang pecah. Suara ini merupakan indikasi bahwa biji kopi telah mencapai suhu yang cukup untuk memulai proses perubahan kimia yang penting dalam transformasi menjadi kopi panggang.

Proses sangrai kopi, sumber cafecito.nl

Indikator Kritis

Bagi para roaster, First Crack adalah indikator penting untuk menentukan profil rasa kopi yang diinginkan. Jika proses sangrai dihentikan setelah First Crack, maka kopi akan memiliki profil rasa yang lebih ringan dan lebih asam. Namun, jika proses sangrai dilanjutkan setelah First Crack, maka kopi akan menghasilkan profil rasa yang lebih gelap dengan ciri khas yang lebih kuat dan lebih pahit.

Baca juga : Perbandingan Light, Medium, Dan Dark Roast Coffee

Kontrol Proses Sangrai

Memahami waktu dan kekuatan First Crack memungkinkan roaster untuk mengendalikan proses sangrai dengan lebih efektif. Mereka dapat menggunakan informasi ini untuk menyesuaikan suhu dan waktu sangrai agar sesuai dengan preferensi rasa yang diinginkan, serta mempertahankan konsistensi dalam hasil akhir.

Pentingnya Monitoring

Monitoring dengan cermat saat First Crack terjadi adalah kunci untuk menghasilkan kopi berkualitas tinggi. Roaster perlu memperhatikan intensitas suara dan durasi First Crack untuk menentukan waktu yang optimal untuk menghentikan proses sangrai atau melanjutkannya.

Baca juga : Kisah Septian Iqbal Dari Barista Menjadi Coffee Roaster

First Crack adalah fase penting dalam proses sangrai kopi yang menandai awal transformasi biji kopi dari hijau mentah menjadi kopi panggang yang siap diseduh. Memahami dan mengendalikan First Crack memungkinkan para roaster untuk menciptakan profil rasa kopi yang beragam dan berkualitas tinggi sesuai dengan preferensi konsumen. 

Sebuah “crack” yang mungkin terdengar sederhana, tetapi memiliki dampak yang signifikan dalam dunia kopi yang serba dinamis. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Salam rahayu.

Continue Reading

Jenis Portafilter, Single, Double, dan Naked Shot

Apakah kalian seorang pecinta kopi yang ingin memahami lebih dalam tentang perangkat penting dalam proses penyeduhan kopi? Portafilter adalah salah satu komponen utama dalam mesin espresso yang memiliki peran penting dalam menciptakan cita rasa kopi yang sempurna. Dalam artikel ini kami akan menjelajahi berbagai jenis portafilter, mulai dari yang paling umum digunakan hingga yang mungkin belum kalian ketahui, yakni single, double, dan naked.

Baca juga : Mengenal Sejarah Dan Komponen Dari Mesin Espresso

1. Single Portafilter

Portafilter jenis ini adalah yang paling sederhana dan umum digunakan di banyak kafe. Sebagian besar mesin espresso datang dengan single portafilter. Ciri khasnya adalah memiliki satu corong (spout) di bagian bawahnya. Portafilter single cocok digunakan untuk menyeduh satu shot espresso. Bagi penggemar espresso yang menyukai konsentrasi kopi yang kuat, maka single portafilter bisa menjadi pilihan yang tepat. Meskipun jarang digunakan untuk menyeduh dua shot espresso, tetapi single portafilter masih penting karena fleksibilitasnya dalam menyajikan pilihan minuman kopi yang berbeda.

Baca juga : Perbedaan Dasar Espresso, Ristretto, Dan Lungo

2. Double Portafilter

Sama seperti namanya, double portafilter memiliki dua corong di bagian bawahnya. Ini memungkinkan untuk menyeduh dua shot espresso sekaligus. Double portafilter sangat populer di kafe-kafe karena memungkinkan barista untuk meningkatkan produktivitas dengan menyeduh lebih banyak kopi dalam satu waktu. Selain itu, penggunaan double portafilter juga membantu dalam mempertahankan konsistensi rasa antara satu shot espresso dengan yang lainnya, karena jumlah kopi yang digunakan untuk setiap shot menjadi lebih terkontrol.

Baca juga : Perbedaan Antara Over Dan Under Ekstraksi Dalam Espresso

Double portafilter, sumber cafebarista.ca

3. Naked Portafilter

Naked portafilter atau sering disebut juga sebagai bottomless portafilter adalah varian yang sedikit berbeda dari single dan double portafilter. Perbedaannya terletak pada desain bagian bawahnya yang terbuka tanpa adanya corong. Hal ini memungkinkan barista untuk melihat langsung proses ekstraksi espresso dari mulai awal hingga akhir. Naked portafilter sering digunakan dalam pelatihan barista karena memungkinkan untuk melihat secara visual kualitas ekstraksi espresso, termasuk distribusi grinds (gilingan kopi) dan pembentukan crema.

Baca juga : Mengenal Crema Pada Kopi, Si Cantik Yang Memikat

Pemilihan jenis portafilter yang tepat sangat bergantung pada selera pribadi, kebutuhan, dan tingkat keahlian. Sebagai seorang penggemar kopi, mengenal berbagai jenis portafilter dapat membantu kalian memahami lebih dalam tentang proses penyeduhan espresso dan menciptakan kopi yang sesuai dengan selera masing-masing. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Salam rahayu.

Baca Juga : Cara Minum Espresso Ala Italia untuk Penikmat Senja.

Continue Reading

Perbedaan Antara Pulse dan Continuous Pouring

Apakah kalian adalah seorang pecinta kopi manual brew yang ingin menguasai teknik penyeduhan yang lebih baik? Salah satu aspek penting dari menyeduh kopi yang sempurna adalah teknik pouring, dimana hal itu dibagi menjadi dua gaya utama, yaitu pulse pouring dan continuous pouring.

Baca juga :Variabel Yang Mempengaruhi Metode Seduh Manual Brew

Meskipun keduanya bertujuan untuk menciptakan secangkir kopi yang lezat, tetapi terdapat perbedaan mendasar diantara keduanya yang penting untuk dipahami. Mari kita eksplorasi lebih dalam perbedaan antara pulse pouring dan continuous pouring

1. Metode

  • Pulse Pouring

Pulse pouring melibatkan penambahan air secara bertahap ke bed kopi dalam tahapan-tahapan kecil atau “pulse”. Setelah setiap pulse, kemudian barista memberi waktu bagi air untuk meresap ke dalam bed kopi sebelum melanjutkan dengan pulse berikutnya.

  • Continuous Pouring

Continuous pouring melibatkan aliran kontinu air ke dalam bed kopi tanpa jeda antara penambahan air. Air dituang secara terus menerus dengan kecepatan yang konstan, yang memungkinkan air untuk meresap ke dalam bed kopi secara terus menerus.

Pouring kopi, sumber coffeekiwi.com

2. Kontrol Aliran Air

  • Pulse Pouring

Pulse pouring memberikan barista kontrol yang lebih besar atas aliran air yang ditambahkan ke dalam bed kopi. Dengan mengatur interval dan volume setiap pulse, maka barista dapat mengontrol ekstraksi kopi dengan lebih presisi.

Baca juga : Pentingnya Memilih Kualitas Air Untuk Menyeduh Kopi

  • Continuous Pouring

Continuous pouring menghasilkan aliran air yang lebih stabil dan konsisten. Meskipun kurang fleksibel dalam hal mengatur ekstraksi secara spesifik di setiap tahap, tetapi continuous pouring dapat memberikan konsistensi ekstraksi yang baik.

3. Ekstraksi dan Rasanya

  • Pulse Pouring

Teknik ini cenderung menghasilkan ekstraksi yang lebih kompleks dengan berbagai nuansa rasa. Dengan memungkinkan interval waktu di antara setiap pulse, maka pulse pouring dapat mengekspos kopi pada air dengan cara yang berbeda dan menghasilkan rasa yang lebih beragam.

Baca juga : Efek Pulse Pouring Terhadap Ekstraksi

  • Continuous Pouring

Continuous pouring cenderung menghasilkan ekstraksi yang lebih konsisten dari awal hingga akhir. Rasanya mungkin lebih seragam dan terprediksi, dengan fokus pada kekonsistenan dan keseragaman rasa.

Pulse pouring dan continuous pouring adalah dua teknik penyeduhan kopi yang berbeda dengan keunggulan masing-masing. Pulse pouring menawarkan kontrol yang lebih besar dan kemungkinan untuk menciptakan profil rasa yang lebih kompleks, sementara continuous pouring menonjol dalam konsistensi ekstraksi. 

Pilihan antara keduanya seringkali tergantung pada selera barista dan karakteristik kopi yang diseduh. Dengan memahami perbedaan mendasar ini, maka kalian dapat mengembangkan keterampilan penyeduhan kopi dengan lebih baik dan menciptakan secangkir kopi yang sempurna sesuai dengan keinginan. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Salam rahayu.

Continue Reading