Mengenal Sejarah dan Komponen dari Mesin Espresso July 24, 2021 – Posted in: Kopipedia

Di jaman modern seperti sekarang, kopi dikonsumsi jutaan orang di seluruh dunia. Cara menikmati si hitam pun dilakukan dengan berbagai macam metode. Mau yang “murni” dan cita rasa kuat, bisa memilih espresso, atau malah metode paling tradisional, kopi tubruk. Ya, Anda bisa memilih metode sesuai selera anda untuk menyeruput kopi. 

Baca juga: Mengenal Perbedaan Kopi Espresso Dan Manual Brew

Ketika berkunjung ke kedai kopi kegemaran Anda, kita sering melihat mesin espresso dengan gagahnya berdiri di meja bar. Mesin espresso ini banyak macamnya, dari ukuran, fungsi, teknologi, model dan juga harganya. Bisa diibaratkan mesin espresso merupakan “nyawa” dari kedai kopi, karena dari espresso based , kita bisa menikmati banyak macam seduhan kopi.

Kopipedia kali ini, kami akan sedikit berbagi soal mesin espresso.

Apa Itu Espresso?

Pada dasarnya espresso merupakan metode menyeduh kopi, dimana kopi yang dihasilkan volumenya kecil tetapi memiliki rasa yang kuat. Espresso diseduh dengan cara menyemburkan air panas dengan tekanan tinggi dan kecepatan tertentu melewati bubuk kopi yang sudah ditempatkan di wadah, biasa disebut portafilter. Oleh karena itu perlu mesin khusus untuk membuat espresso.

Baca juga: Kesalahan Yang Sering Terjadi Saat Menyeduh Kopi

Ada beberapa ide tentang arti nama espresso karena kata-kata express, expres dan espresso masing-masing memiliki beberapa arti dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Italia. Arti pertama berasal dari “tekanan” karena Anda memeras rasa dari kopi menggunakan tekanan uap. Yang kedua berasal dari kecepatan di mana kopi dibuat seperti dan “kereta ekspres”.

Kopipedia Indonesia

Kopipedia Indonesia

Bergabunglah dengan Facebook Group kami sekarang dan dapatkan informasi terbaru tentang dunia kopi!

Mesin espresso memang menjadi tonggak baru cara menikmati kopi saat itu (abad 19), karena sebelum ada mesin espresso, perlu waktu 5 menit untuk menyeduh kopi bahkan lebih. Padahal waktu itu popularitas kopi sedang di puncaknya, hal itu tentu menjadikan antrian lebih lama karena banyaknya permintaan.

Sejarah Mesin Espresso

Diawali oleh seorang ahli mekanik dari Turin bernama Angelo Moriondo yang pada tahun 1884 mematenkan mesin yang dia beri nama “new steam machinery for the economic and instantaneous confection of coffee beverage.” Merupakan cikal bakal mesin espresso yang kita kenal saat ini. Bisa menghasilkan tekanan sampai 1,5 bar dari uap yang dihasilkan untuk membuat espresso.

Setelah beberapa lama ada dua orang dari Milan yang juga merupakan “maker of liquors”, Luigi Bezzera and Desiderio Pavoni. Mereka berdua juga disebut Steve Wozniak and Steve Jobs-nya espresso. Mereka mengembangkan desain mesin espresso dari Moriondo, dan melakukan terobosan dengan memperkenalkan portafilter, multiple brewheads, dan banyak inovasi lain yang masih kita lihat di mesin espresso saat ini. Dari hasil pengembangan mesin ini akhirnya lahirlah mesin espresso single-shot pertama. 

Mesin pertama buatan Bezzera ini dalam pengoperasiannya dipanaskan di atas api terbuka sehingga sulit untuk mengontrol tekanan dan suhu. Kekurangan pada mesin ini lalu disempurnakan oleh Pavoni yang membeli patent Bezzera pada tahun 1903. Sebagai catatan dialah yang pertama kali menciptakan katup rilis pada tekanan mesin. Mesin ini diberi nama  “cafeé espresso“ dan pertama kali dipamerkan di Milan Fair pada 1906.

Mesin espresso ini mampu menghasilkan 1.000 cangkir espresso dalam 1 jam. Meskipun cepat, efek sampingnya membuat kopi terasa gosong atau pahit dan hanya dapat menghasilkan tekanan maksimal sebesar 2 bar. Seiring berjalannya waktu ketika listrik menggantikan gas dan juga Art Deco menggantikan estetika krom dan kuningan pada awal abad ke-20. Mesin espresso menjadi lebih kecil dan efisien, tetapi tidak ada inovator kopi yang berhasil membuat mesin yang dapat menyeduh dengan tekanan lebih dari 1,5-2 bar tanpa membakar kopi. Pavoni mendominasi pasar espresso selama lebih dari satu dekade.

Orang yang akhirnya melampaui batas hasil tekanan mesin sebesar 2 bar adalah pemilik kafe dari Milan, Achille Gaggia. Dalam mesin Gaggia, yang ditemukan setelah Perang Dunia II, tekanan uap dalam boiler memaksa air masuk ke dalam silinder yang selanjutnya diberi tekanan oleh tuas piston pegas yang dioperasikan oleh barista. Hal ini tidak hanya meniadakan kebutuhan akan boiler besar, tetapi juga secara drastis meningkatkan tekanan air dari 1,5-2 bar menjadi 8-10 bar.

Baca juga: Tips Memilih Mesin Espresso Yang Terbaik Sesuai Dengan Kebutuhan

Tapi mungkin yang paling penting, dengan penemuan mesin tuas bertekanan tinggi, muncul istilah crema – merupakan busa yang mengapung di atas cairan kopi yang merupakan ciri khas espresso berkualitas. Sebuah anekdot sejarah mengklaim bahwa konsumen awal meragukan “busa yang mengambang di atas kopi mereka sampai Gaggia mulai menyebutnya sebagai “caffe creme“, yang menunjukkan bahwa kopi itu berkualitas sehingga menghasilkan crema sendiri. Dengan tekanan tinggi dan golden crema, mesin tuas Gaggia menandai kelahiran espresso kontemporer.

Revolusi berikutnya dalam mesin espresso terjadi pada tahun 1960-an ketika mesin piston Gaggia dikalahkan oleh Faema E61. Diciptakan oleh Ernesto Valente pada tahun 1961, E61 memperkenalkan lebih banyak inovasi. Alih-alih mengandalkan tenaga manual barista, mesin ini menggunakan pompa bermotor yang mampu menghasilkan tekanan sebesar 9 bar. Dengan inovasi teknis, ukuran yang lebih kecil, efisien, dan desain baja tahan karat yang ramping, E61 langsung sukses dan termasuk dalam jajaran mesin kopi paling berpengaruh dalam sejarah.

Bagian-Bagian Mesin Espresso

Mesin espresso tentu memiliki bagian-bagian utama yang penting. Berikut kami coba uraikan satu persatu.

Portafilter

Merupakan alat untuk menempatkan kopi yang sudah digiling sebelum ditempatkan dalam group head untuk menyeduh espresso. Namanya mudah diingat selama Anda menganggapnya sebagai filter portable (karenanya disebut, portafilter). Komponen Portafilter antara lain, Handle, Portafilter Basket dan Portafilter Spring.

Water Boiler

Boiler adalah kontainer atau tabung yang ada di dalam mesin espresso. Bagian ini menyimpan air panas yang nantinya digunakan untuk membuat espresso maupun frothing susu.

Baca juga: Pentingnya Memilih Air Yang Digunakan Untuk Menyeduh Kopi

Group Head

Di sinilah semua keajaiban terjadi, bagian inilah yang bertugas mengekstraksi kopi dengan tekanan yang tinggi. Kadang-kadang disebut sebagai group brew atau brew head, komponen ini lebih dikenal sebagai group. Di sinilah Anda memasukkan portafilter saat bersiap untuk menyeduh espresso.

Steam Wand

Steam wand adalah pipa penyembur uap untuk memanaskan dan membuihkan susu. Proses membuihkan susu ini dikenal dengan frothing. Biasa digunakan dalam pembuatan sajian minuman espresso dengan campuran susu. 

Drip Tray

Merupakan tempat tetesan atau sisa-sisa air saat mengekstrak kopi. Tidak hanya untuk menampung air, tapi juga ampas atau sisa-sisa bubuk kopi yang tercecer.

Selain mesin espresso, sekarang juga banyak kita temui espresso maker manual. Jadi pengoperasiannya tanpa menggunakan mesin, beberapa diantaranya yang terkenal adalah Flair dan ROK Presso. Keduanya menggunakan tuas untuk menghasilkan tekanan dalam menyeduh espresso. Kita akan bahas alat-alat ini lebih dalam di artikel lain.

Baca juga: Roasting Kopi: Proses Penting Dalam Menentukan Cita Rasa Kopi

Semoga uraian singkat mengenai mesin espresso bisa menambah sedikit wawasan Anda, baik itu sejarah maupun hal lainnya. Siapa tahu Anda jadi ingin memiliki satu di rumah, atau mungkin teman-teman barista bisa berbagi mesin apa yang dipakai saat ini, bisa ditulis di kolom komentar.

Selalu ikuti informasi terbaru perkembangan dunia kopi bersama LUDEN. Salam rahayu.