Mitos-Mitos Seputar Minum Kopi yang Masih Dipercaya March 4, 2024 – Posted in: Kopipedia
Di tengah kepopuleran kopi sebagai minuman yang disukai banyak orang di seluruh dunia, maka tidak mengherankan jika muncul berbagai mitos seputar minuman yang penuh aroma ini. Dari yang terkait dengan kesehatan hingga cara penyajiannya, hingga mitos-mitos seputar kopi seringkali menyesatkan. Mari kita ungkap beberapa dari mitos-mitos tersebut supaya kita dapat menikmati secangkir kopi dengan pengetahuan yang lebih mendalam.
Secangkir kopi yang nikmat, sumber nypost.com
1. Kopi Menghambat Pertumbuhan
Salah satu mitos yang masih beredar adalah bahwa minum kopi dapat menghambat pertumbuhan, terutama pada anak-anak dan remaja. Namun, kenyataannya tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa konsumsi kafein dalam jumlah sedang tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan pada anak-anak atau remaja. Namun, tentu saja konsumsi kafein yang berlebihan pada usia apa berapapun tidak dianjurkan.
2. Kopi Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Ada kekhawatiran bahwa konsumsi kopi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun, ada sebagian besar penelitian telah menunjukkan bahwa minum kopi dalam jumlah moderat sebenarnya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung. Kafein dalam kopi telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner, asalkan dikonsumsi dalam batas yang wajar.
Baca juga : Efek positif dan negatif meminum kopi bagi kesehatan
3. Kopi Harus Dihindari oleh Orang dengan Hipertensi
Mitos ini telah tersebar luas, namun tidak sepenuhnya benar. Meskipun kafein dapat meningkatkan tekanan darah sementara setelah dikonsumsi, ternyata efek jangka panjangnya terhadap tekanan darah tidak begitu signifikan. Bagi sebagian orang dengan hipertensi, mungkin tidak mempengaruhi tekanan darah mereka sama sekali. Namun, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan apakah konsumsi kopi aman bagi kondisi kesehatan masing-masing.
4. Kopi Membuat Seseorang Kecanduan
Kafein memang memiliki efek adiktif pada beberapa orang, tetapi tidak semua orang akan mengalami kecanduan kopi. Beberapa orang dapat menikmati kopi secara teratur tanpa mengalami ketergantungan yang signifikan. Selain itu, kecanduan kopi cenderung bersifat psikologis daripada fisik dan gejala penarikan biasanya ringan dan lewat dalam beberapa hari.
5. Kopi Hitam Lebih Tinggi Kafeinnya daripada Kopi Berwarna
Warna kopi sebenarnya tidak mempengaruhi kadar kafeinnya. Perbedaan warna kopi lebih dipengaruhi oleh proses pemanggangan biji kopi daripada kadar kafeinnya. Kopi yang dipanggang lebih lama cenderung memiliki warna yang lebih gelap, tetapi hal ini tidak berarti bahwa mereka mengandung lebih banyak kafein. Kadar kafein lebih ditentukan oleh jenis biji kopi dan cara penyeduhan.
Baca juga : Kopi apa yang paling banyak kafeinnya ?
6. Kopi Membuat Anda Dehidrasi
Meskipun kafein adalah diuretik yang dapat meningkatkan produksi urin, kenyataanya minum kopi dalam jumlah moderat tidak secara signifikan menyebabkan dehidrasi. Sebagian besar minuman kopi juga mengandung air, dimana itu membantu mengganti cairan yang hilang melalui urinasi. Jadi, selama kalian tidak mengkonsumsi kopi dalam jumlah yang berlebihan, maka minuman ini tidak akan menyebabkan dehidrasi.
Baca juga : Apakah minum kopi membuat tubuh dehidrasi ?
Dengan mengetahui mitos-mitos seputar kopi yang masih dipercayai, maka kita dapat menikmati minuman ini dengan lebih bijak. Seperti halnya dengan banyak hal lainnya, sangat penting untuk memeriksa fakta sebelum percaya sepenuhnya pada klaim yang tersebar luas. Sehingga, hal tersebut membuat kita dapat menikmati secangkir kopi dengan pikiran yang tenang.