Ukuran Gilingan Kopi (Grind Size) dan Metode Seduhnya August 21, 2021 – Posted in: Kopipedia

Di artikel kopipedia sebelumnya sudah dibahas, dalam menyeduh kopi sebaiknya menggunakan biji kopi whole beans. Dimana kita perlu menggiling biji kopi terlebih dahulu sesaat sebelum  mulai menyeduh. Hal ini dilakukan karena kesegaran kopi tetap terjaga jika kita menyeduh kopi dengan menggunakan biji kopi whole beans. Tentu tidak ingin kan kopi yang diseduh aroma dan kesegarannya kurang.

Baca juga: Beberapa Kesalahan Yang Sering Terjadi Saat Menyeduh Kopi

Demikian juga ukuran gilingan biji kopi atau grind size, sangat berpengaruh juga pada hasil seduhan. Yang menarik, untuk metode seduh yang satu dengan yang lain memerlukan grind size yang berbeda, entah itu gilingan yang kasar maupun halus. Hal tersebut akan berpengaruh nanti pada saat kopi diekstraksi, terkait dengan contact time dan flow rate air pada kopi.

Kesalahan menentukan grind size dalam menyeduh akan menghasilkan seduhan yang under-extracted atau over-extracted. Seduhan kopi yang under-extracted terjadi karena grind size kopi terlalu kasar. Sehingga contact time antara kopi dan air menjadi lebih cepat, begitu juga dengan flow rate-nya. Rasa yang dihasilkan cenderung sour, acid dan salty. Sebaliknya, seduhan kopi yang over-extracted terjadi karena grind size kopi yang terlalu halus. Menghasilkan rasa kopi yang cenderung hambar, pahit dan rasa segar kopi hilang.

Kopipedia Indonesia

Kopipedia Indonesia

Bergabunglah dengan Facebook Group kami sekarang dan dapatkan informasi terbaru tentang dunia kopi!

So, menentukan grind size yang tepat dalam metode seduh yang cocok sangat penting. Selain itu juga perlu diperhatikan grinder jenis apa yang digunakan, manual atau mesin. Karena setiap grinder memiliki “nomor” yang menentukan seberapa kasar/halus hasil gilingan yang diinginkan. 

Baca juga: Mengenal Perbedaan Kopi Espresso Dan Manual Brew

Berikut akan kami uraikan secara singkat dan jelas satu persatu, setiap grind size dan metode seduhnya

Extra Coarse Grind

Grind size extra coarse jika diperhatikan seukuran merica, “bongkahan-bongkahan” besar biji kopi juga masih terlihat jelas. Grind size ini cocok digunakan untuk menyeduh cold brew. Merupakan teknik menyeduh kopi dengan menggunakan air suhu ruangan, kita akan bahas metode ini di artikel lain.

Coarse Grind

Mungkin terlihat hampir sama dengan extra coarse, namun coarse grind berbeda. Hampir sama dengan ukuran garam laut, dan bila dirasa dengan jari akan terlihat jelas perbedaannya. Metode seduh yang cocok menggunakan grind size ini adalah french press. Selain itu coffee cupping/tasting juga menggunakan grind size ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Kopi Lanang Atau Peaberry

Medium Coarse Grind

Berada di tengah-tengah antara coarse dan medium. Jika diperhatikan sama dengan ukuran pasir yang kasar. Grind size ini cocok untuk metode seduh chemex, clever dripper dan cafe solo brewer.

Medium Grind

Jika coba dibandingkan grind size ini seukuran garam dapur/meja. Cocok untuk menyeduh dengan metode pour over dengan flat bottomed dripper. Juga cocok dipakai untuk menyeduh dengan alat Aeropress, tetapi dengan waktu seduh lebih dari 3 menit. Selain itu syphon brewer juga menggunakan grind size ini dalam penyeduhannya.

Baca juga: Beginilah Tahapan-Tahapan Dalam Proses Menyeduh Kopi

Medium-Fine Grind

Disebut juga pour over grind, karena hampir semua dripper terutama cone shaped dripper yang ada di pasaran cocok menggunakan grind size ini, antara lain Hario V60, Kalita Wave, dan lain-lain. Grind size ini juga cocok diseduh menggunakan Aeropress dengan waktu seduh 2-3 menit. 

Fine Grind

Merupakan espresso grind, karena mesin espresso dapat dipastikan menggunakan grind size ini. Aeropress juga cocok menggunakan grind size ini untuk seduhannya, tetapi dengan waktu seduh 1-2 menit. Juga merupakan grind size yang umum dijumpai ketika membeli pre-ground coffee atau kopi yang sudah digiling. Ukurannya sendiri lebih halus dari garam dapur/meja.  

Extra-Fine Grind

Di luar negeri biasanya digunakan untuk metode Turkish coffee. Sementara di Indonesia terkenal untuk kopi lelet/cethe, merupakan tradisi meleletkan endapan kopi ke batang rokok, bahkan ada yang sampai melukisnya. Grind size jenis ini sangat lembut, bahkan hampir bertekstur seperti tepung.

Baca juga: Beginilah Cara Menyimpan Kopi Yang Baik Dan Benar

Sebagaimana dijelaskan di awal, grind size menentukan contact time dan flow rate antara kopi dan air. Hal tersebut dapat dilihat pada beberapa grind size di atas, dimana Aeropress bisa dipakai untuk menyeduh kopi dengan grind size yang berbeda-beda. Tetapi tentu saja dengan waktu seduh yang berbeda pula.

Oleh karena itu menyeduh kopi selalu merupakan hal yang unik, banyak elemen yang perlu diperhatikan. Meskipun kecil kadang elemen itu mempengaruhi hasil akhir seduhan kopi. Yang pasti jika Anda sudah tahu mau menyeduh dengan metode seperti apa, ulasan singkat di atas bisa sedikit membantu menentukan grind size yang tepat. Atau mungkin bisa berbagi juga di kolom komentar grind size yang sering Anda gunakan.

Baca juga: Pentingnya Memilih Air Yang Digunakan Untuk Menyeduh Kopi

Selalu ikuti informasi terbaru perkembangan dunia kopi bersama LUDEN. Salam rahayu.