Mengenal ROK Presso Alat Pembuat Kopi Espresso Manual September 24, 2022 – Posted in: Kopipedia
Espresso, merupakan sajian minuman kopi yang sebelumnya hanya bisa diseduh menggunakan mesin khusus. Memang ada versi stove top yaitu moka pot, tetapi tekanan yang diberikan saat menghasilkan seduhan dirasa kurang, dimana hanya mengandalkan dari uap air.
Seiring dengan berkembangnya industri kopi yang cukup signifikan saat ini. Membuat orang-orang dengan ide briliannya menciptakan espresso maker manual. Ya, pembuat espresso tanpa menggunakan mesin. Banyak jenis espresso maker manual yang dijual di pasaran, yang kalian bisa pilih.
Kopipedia Indonesia
Bergabunglah dengan Facebook Group kami sekarang dan dapatkan informasi terbaru tentang dunia kopi!
Nah kali ini, kami akan secara khusus membahas ROK Presso, salah satu espresso maker manual.
Baca juga : Mengenal Perbedaan Kopi Espresso Dan Manual Brew
Sejarah ROK Presso
Pada awalnya espresso maker manual ini diciptakan dari ide seorang berkebangsaan Inggris bernama Patrick Hunt, yaitu pada tahun 1998. Idenya tentu saja bagaimana membuat espresso maker manual yang bisa digunakan di rumah dan tanpa listrik.
Ide ini dipresentasikan ke para pemegang saham ROK (dimana Patrick juga salah satunya). Ya, nama perusahaan ini adalah ROK yang berdiri tahun 1997, dimana berkecimpung dalam bidang desain produk. Mendapat persetujuan para pemegang saham, dimulailah perjalanan espresso maker manual ini.
Dari tahun 1999 memerlukan waktu 5 tahun mulai dari proses sket desain, juga pembuatan prototype produk yang diberi kode nama Presso ini. Selain itu juga melalui beberapa kali penyempurnaan, penyesuaian, dan pemilihan bahan yang digunakan. Serta orang-orang yang ikut andil dalam pembuatan espresso maker manual ini.
Baca juga : Memilih Mesin Espresso Yang Terbaik Sesuai Kebutuhan
Akhirnya pada tahun 2004, Presso dirilis ke publik dan mendapat sambutan hangat dari para penggiat kopi. Bahkan stasiun televisi BBC saat itu memberikan porsi khusus membahas Presso.
Seiring berjalannya waktu dan dan juga pergantian manajemen baru. Pada tahun 2013 nama Presso kemudian diganti dengan nama yang kita kenal sekarang ini, ROK Presso.
Bagian-Bagian ROK Presso
ROK Presso terdiri dari beberapa bagian utama. Yang pertama yaitu body yang terdiri dari chamber, plunger, O-ring, filter seal, bayonet ring dan lever arms. Dan yang menarik alat ini juga memiliki portafilter layaknya mesin espresso.
Body utama ROK Presso sebagian besar menggunakan material polished aluminium. Untuk chamber dan plunger menggunakan material akrilik, yang kemudian ada pengembangan dan material tersebut diganti. Untuk bagian O-ring serta filter seal menggunakan material dari karet silikon.
Baca juga : Mengenal Sejarah Dan Komponen Dari Mesin Espresso
Portafilter ROK Presso memiliki diameter 50mm, bukan ukuran kebanyakan layaknya portafilter pada mesin espresso. Jadi portafilter ROK Presso hanya bisa dipakai di body ROK Presso. Kapasitas yang bisa ditampung portafilter ROK Presso hingga 18 gram bubuk kopi.
Meski menjunjung tinggi durabilitas, tidak memungkiri ada bagian-bagian yang memang harus diganti seiring jam terbang penggunaannya. Jangan khawatir, pihak ROK juga sudah menyediakan parts-nya jika memang ada yang harus diganti. Bisa dikatakan proses untuk pergantian juga mudah, bisa dikerjakan sendiri.
Pengembangan Rok Presso
ROK Presso beberapa kali mengalami pengembangan, hal ini dilakukan agar durabilitas alat ini terjaga. Tidak heran mereka memiliki tagline, Human-powered espresso maker to last you a lifetime. Sedikit jumawa memang, tapi bahan yang digunakan (sebagian besar aluminium) memang memiliki durabilitas yang lama.
Setelah dirilis ke pasar pada tahun 2004, Presso tidak begitu saja tanpa masalah dalam penggunaannya. Hal yang paling banyak dikeluhkan adalah bagian lever arms/tuas yang ketika digunakan bahkan bisa sampai patah.
Baca juga : Rasio Seduh Untuk Sajian Kopi Espresso Yang Nikmat
Banyak perubahan dan penguatan parts dilakukan, hingga akhirnya berganti nama menjadi ROK pada tahun 2013. Meski secara visual tidak begitu nampak tapi pihak ROK saat itu mengklaim ada penambahan penguatan pada bagian aluminium sebanyak 35%.
Selain itu juga ada penambahan berat di bagian lever arms/tuas (yang sebelumnya bisa sampai patah) sebesar 65 gr. Bahkan pihak ROK berani menjamin lever arms/tuas keluaran 2013 tidak akan sampai patah saat digunakan.
Pada produk keluaran 2013 ini juga diperkenalkan aksen warna pada body ROK Presso, sehingga tidak hanya warna silver aluminium. Juga ditambahkan 4 buah karet anti slip pada bagian bawah, yang semakin memantapkan alat ini saat digunakan.
Baca juga : Mengenal Sejarah Singkat Metode Seduh Manual Brewing
Kemudian pada tahun 2019 keluarlah varian baru ROK Presso yang diberi nama ROK Presso GC. GC sendiri merupakan akronim dari glass composite, adalah bahan pengganti yang digunakan untuk bagian chamber (penampung air) dan plunger, dimana sebelumnya berbahan akrilik.
Desain plunger, O-ring dan shower filter juga mengalami perubahan mengikuti chamber GC tersebut. Chamber GC memiliki diameter lebih sempit dari sebelumnya, hal ini memungkinkan tekanan yang dihasilkan bertambah. Diameter O-ring juga menjadi lebih kecil, tetapi lebih tebal, demikian juga filter seal.
Lalu bagaimana jika sudah mempunyai produk sebelum ROK Presso GC ? Tenang, kalian cukup membeli ROK Presso GC conversion kit, voila, ROK Presso kalian menjadi baru lagi dan dengan upgrade terbaru.
Baca juga : Mengenal Sejarah, Tradisi, Dan Budaya Turkish Coffee
Yang terbaru pada tahun ini, ROK memperkenalkan competition filter screen. Merupakan pengganti filter seal yang sebelumnya dari full karet silikon. Diklaim dapat menghasilkan distribusi air yang merata saat penekanan. Parts ini juga bisa dipasang di Presso maupun ROK Presso versi lama.
Baca juga : Mengenal Sejarah Dan Cara Kerja Alat Seduh Kopi French Press
Cara Kerja Dan Hasil Seduhan ROK Presso
Cara membuat espresso menggunakan ROK Presso hampir sama dengan menggunakan mesin espresso. Yang membedakan tentu saja penggunaan tenaga manusia untuk menghasilkan tekanan yang diperlukan. Tidak main-main tekanan yang dihasilkan ROK Presso mencapai 9 bar, tentu tidak kalah dengan mesin espresso kelas komersial.
Secara garis besar cara kerjanya seperti ini. Siapkan bubuk kopi di portafilter, jangan lupa di-tamping, kemudian pasang portafilter di tempatnya. Setelah itu masukkan air panas ke dalam chamber, angkat lever arms pelan-pelan, kemudian turunkan lever arms tersebut. Dalam 15-30 detik hasil ekstraksi espresso akan turun ke gelas yang tentunya sudah disiapkan.
Waktu yang diperlukan saat ekstraksi memang hampir sama dengan mesin espresso. Tetapi juga bergantung pada halus kasarnya bubuk kopi dan tekanan yang diberikan saat tamping. Lalu bagaimana hasil ekstraksi ROK Presso?
Baca juga : Beginilah Tahapan-Tahapan Dalam Proses Menyeduh Kopi
Dengan ukuran gilingan yang pas, serta tekanan tamping yang sesuai, dan juga penekanan pada lever arms yang konstan. Hasil ekstraksi menggunakan ROK Presso memiliki cita rasa kopi cukup kaya, dengan body mouthfell, dan crema yang dihasilkan pun cukup tebal, mantap untuk ukuran espresso manual maker.
Meski dengan embel-embel manual, alat ini ternyata banyak dipakai di kedai kopi rumahan dengan flow yang tidak begitu ramai. Bahkan salah satu franchise kopi susu di Indonesia, menggunakan alat ini untuk ekstraksi espresso based-nya.
Bagi yang ingin memiliki alat ini di rumah, bisa dipertimbangkan, karena memang tidak memerlukan untuk biaya listrik. Hanya perlu sedikit waktu dan tenaga untuk menghasilkan espresso. Mungkin bisa berbagi pengalamannya di kolom komentar, menikmati espresso dari ROK Presso atau malah dalam pengoperasiannya.
Selalu ikuti informasi terbaru perkembangan dunia kopi bersama LUDEN. Salam rahayu.