Perbandingan Origami Dripper, Rok W1, dan Tricolate April 9, 2022 – Posted in: Review, Tips

Berkembangnya industri kopi di dunia berbanding lurus dengan semakin banyaknya alat seduh kopi ditemukan, terutama di lini manual brew. Dahulu kita mengenal metode seduh manual hanya sebatas kopi tubruk yang sangat khas di Indonesia dan V60 untuk versi yang lebih modern.

Saat ini metode seduh manual sangat banyak jumlahnya, seperti origami dripper dari Jepang, tricolate dari Australia, rok w1 produk dari rok presso, kalita coffee dripper, dan lain – lainnya. Tentu saja setiap alat seduh memiliki karakter yang berbeda, sehingga tidak ada mana yang lebih baik, karena semua kembali ke selera masing -masing.

Kopipedia Indonesia

Kopipedia Indonesia

Bergabunglah dengan Facebook Group kami sekarang dan dapatkan informasi terbaru tentang dunia kopi!

Kali ini kita akan mencoba menyeduh menggunakan tiga alat seduh yang berbeda, yaitu origami dripper, rok w1, dan tricolate. Tujuan kami adalah membagikan pengalaman menyeduh pada setiap alatnya. Dalam kesempatan ini kami bersama dengan mas majid selaku manajer dari coffee shop lodji londo. Roast bean yang digunakan adalah hasil gorengan dari mormor roestery. Langsung saja kita eksekusi.

Drpper
Dripper

Baca Juga : Mormor Roestery, pemain baru yang patut diperhitungkan

Origami Dripper

Alat seduh dari Jepang ini seperti V60 yang berbentuk “V” yang terdapat lubang di bawahnya, tetapi memiliki perbedaan pada desain dindingnya yang memiliki lekukan tegas seperti lipatan kertas. Mungkin dengan lekukan tersebut menjadikan air yang turun akan semakin deras. 

Origami Dripper
Origami Dripper

Kami giling roast bean Flores mewangi honey dari mormor roastery sebanyak 15 gram dengan ukuran medium to coarse menggunakan hand grinder. Kali ini kita menggunakan rasio 1 : 15. Kita taruh paper filter pada dripper dan tuangkan air panas untuk membasahi serta membersihkan aroma kertas supaya tidak mengganggu hasil seduhan. Proses menyeduh origami dripper kami samakan dengan cara menyeduh V60. Tuangan pertama sebanyak 30 gram air secara memutar untuk proses preinfusion. Kemudian lanjutkan tuangan kedua dan ketiga dengan total akhir sebanyak 225 gram air.

Baja Juga : Pentingnya Rasio air dan Kopi saat menyeduh

Clean serta body yang ringan adalah hasil kopi yang diseduh menggunakan origami dripper. Menurut kami alat ini cocok untuk mereka yang menyukai kopi yang ringan. Secara umum tidak jauh berbeda dengan menyeduh menggunakan V60.

Rok W1

Alat ini memiliki bentuk yang unik dan berbeda dengan origami dripper maupun V60, karena memiliki bentuk “W”. Rok W1 ini adalah produk dari ROK presso yang sudah sangat terkenal. Rok W1 diklaim oleh sang penciptanya sebagai terobosan baru dalam dunia pour over, karena rok W1 tidak memerlukan teknik pouring yang profesional berkat desain uniknya. 

Rok W1
Rok W1

Kita masih menggunakan roast bean yang sama seperti waktu menyeduh menggunakan origami dripper. Cara meletakan paper filter sangat berbeda dengan origami dripper, karena paper filter harus kita tekuk menggunakan ring agar bisa diletakan ke dripper berbentuk “w” dari rok W1. Setelah itu kita flash paper filter tersebut, kemudian kita tuang air dengan suhu 91 derajat celcius sebesar 30 gram untuk proses pre infusing. Lalu saya tuang langsung air dengan bebas, tetapi tetap membasahi kopi dengan dua interval untuk membuktikan klaim dari rok presso tentang tidak dibutuhkan skill pouring ketika menggunakan alat ini.

Diluar dugaan, kopi yang dihasilkan cukup enak. Balance serta medium body tercipta dari menyeduh menggunakan alat ini. Menurut kami klaim dari rok mengenai tidak perlu teknik pouring cukup bisa diterima.

Baca Juga : Mengenal Lebih Dalam Pour Over Coffee

Tricolate

Alat seduh dari negeri kanguru ini cukup unik, karena seperti aeropress tetapi tanpa press serta jauh berbeda dengan origami maupun rok W1. Tricolate memiliki beberapa lubang dan menggunakan paper filter berbentuk lingkaran seperti aeropress. Tricolate mengklaim tidak memerlukan ketel leher angsa untuk menyeduhnya, karena terdapat beberapa lubang untuk menetesnya air. Secara teori itu benar, karena menggunakan ketel leher angsa maupun ketel biasa menjadikan air yang jatuh akan tetap sama. 

Tricolate
Tricolate

Langsung saja kita basahi paper filter menggunakan air panas terlebih dahulu. Setelah suhu air mencapai 91 derajat, kita tuangkan ke dalam roast bean Flores mewangi honey untuk proses pre infusion dan dilanjutkan dengan menuang air sampai penuh. Khusus menyeduh menggunakan tricolate menggunakan ketel biasa untuk membuktikan klaim dari sang pencipta. 

Body yang tebal dan bulat dan rasa yang intense adalah kesimpulan yang kami dapatkan ketika menikmati hasil seduhan dari tricolate. Sesuatu yang diluar dugaan, karena tanpa ketel leher angsa serta teknik pouring dapat menghasilkan rasa kopi yang nikmat

Kesimpulan

Meskipun menggunakan roast bean yang sama, tetapi menyeduh menggunakan tiga alat berbeda ini memberikan pengalaman baru untuk kami. Origami dripper, rok W1, dan tricolate memiliki kelebihan masing – masing. Origami dripper sangat cocok untuk kalian yang menyukai minuman kopi yang ringan, selain itu alat ini memiliki bentuk dan warna yang cantik sehingga cocok juga untuk pajangan. Untuk merasakan kopi dengan body sedang tetapi skill pouring pas – pasan, rok W1 adalah solusinya. Ingin menyeduh kopi manual tetapi tidak ribet, tricolate jawabannya.

Ulasan diatas adalah opini kami, jika ada tambahan bisa ketik di kolom komentar. Sampai jumpa di artikel berikutnya. Salam rahayu.

Bergabung dan ikutilah perjalanan kami selanjutnya!