Mengenal Sejarah, Tradisi, dan Budaya Turkish Coffee August 13, 2022 – Posted in: Kopipedia
Turki merupakan negara dengan sejarah dan budaya yang panjang. Negara yang terletak di perbatasan Asia dan Eropa ini pernah besar pada jaman kekaisaran Ottoman. Tidak main-main, daerah kekuasaannya terbentang dari Afrika bagian Utara sampai Eropa bagian Timur, termasuk Yunani dan Hungaria.
Kekaisaran ini mencapai era kejayaanya saat dipimpin oleh Sulaiman Agung (Suleiman the Magnificent) yaitu pada tahun 1520-1566. Di era ini pula kopi mulai diperkenalkan lewat jalur perdagangan mereka. Sejalan dengan hal tersebut, kemudian terciptalah Turkish coffee.
Nah pada artikel ini, kami akan membahas metode dan alat seduh manual tersebut.
Baca juga : Sejarah Masuknya Kopi Di Indonesia Yang Kamu Wajib Tahu
Sejarah Turkish Coffee
Menurut sejarah sekitar tahun 1540, Ozdemir Pasha seorang gubernur Turki yang ditempatkan di Yaman. Dia menemukan jenis bahan makanan baru di daerah tersebut, yang kemudian kita kenal sekarang sebagai kopi. Kemudian dia memperkenalkan kopi tersebut ke Sultan Sulaiman.
Di daerah asalnya (Yaman) kopi diolah menjadi semacam cemilan. Oleh para juru masak kekaisaran, kopi kemudian diolah dengan cara yang berbeda, dijadikan minuman. Biji kopi yang sudah disangrai ditumbuk hingga halus. Setelah itu bubuk kopi ditempatkan di wadah, yang disebut ibrik/cezve.
Kemudian ditambah air dan gula, lalu direbus sampai mendidih dan berbuih. Setelah itu bisa dituang di cangkir kecil, dan bisa dinikmati. Minuman ini pun menjadi bagian tak terpisahkan oleh para keluarga kesultanan, juga para keluarga kaya waktu itu.
Pada era ini pula diperkenalkan juru masak yang secara khusus menyiapkan Turkish Coffee. Mereka disebut Kahveci Usta, semacam sebutan barista saat ini. Dan hanya keluarga kesultanan atau orang-orang kaya yang mampu menggunakan jasa mereka.
Baca juga : Mengenal Sejarah Singkat Metode Seduh Manual Brewing
Seiring berjalannya waktu Turkish Coffee bisa dinikmati oleh banyak orang, bahkan seluruh lapisan masyarakat kekaisaran Ottoman. Sejarah juga mencatat kedai kopi pertama ada di Tahtakale, Istanbul. Kedai tersebut bernama Kiva Han, dan beroperasi dari tahun 1554.
Beberapa negara bagian Eropa, daerah Balkan dan Mediterania, dimana saat itu merupakan bagian kekaisaran Ottoman. Secara tidak langsung membuat Turkish Coffee dikenal, yang menarik penyebutannya berbeda-beda.
Kopipedia Indonesia
Bergabunglah dengan Facebook Group kami sekarang dan dapatkan informasi terbaru tentang dunia kopi!
Orang-orang dari Hungaria, Bulgaria, Slovenia, Iran dan Israel menyebut Turkish Coffee, “beautiful coffee’. Orang Siprus menyebutnya Cypriot, dan orang Yunani mengenalnya dengan sebutan Elliniko.
Tradisi Dan Budaya Turkish Coffee
Dalam tradisi pernikahan Turki, Turkish Coffee juga dipakai sebagai sarana penunjang. Calon pengantin wanita akan membuatkan kopi untuk calon ibu mertuanya sebagai ujian kelayakannya.
Calon pengantin wanita juga akan menambahkan garam ke minuman yang biasanya manis. Hal ini sebagai ukuran seberapa tertariknya dia pada calon pria. Banyak garam berarti peluang untuk menikahi calon bisa dikatakan tipis, sedangkan sedikit garam berarti sebaliknya.
Di lain pihak jika calon pengantin pria bisa menghabiskan kopi yang terasa asin tersebut. Dia membuktikan kejantanannya dan juga pernyataan sikap bahwa dia siap menikahinya.
Baca juga : Mengenal Lebih Dalam Kopi Tubruk, Sajian Kopi Khas Indonesia
Selain digunakan dalam tradisi pernikahan Turki, Turkish Coffee juga digunakan untuk membaca keberuntungan. Jadi ketika kopi yang diminum sudah habis, pasti ada ampas kopi yang tertinggal di cangkir.
Ampas kopi itu lalu dituang di alas cangkir, ditunggu sejenak sampai dingin. Kemudian pola yang terbentuk dari ampas kopi tersebut akan dibaca/diartikan. Cara membaca ini dikenal dengan sebutan tasseography. Tidak hanya kopi, sisa seduhan teh dan sedimen wine juga bisa dibaca.
Cita Rasa Turkish Coffee
Turkish Coffee merupakan cara menyeduh kopi tertua di dunia, bahkan bisa dikatakan cikal bakal manual brew. Metode seduh yang digunakan dalam membuat Turkish Coffee adalah immersion (rendam). Dan juga langsung didihkan di atas pemanas.
Untuk ukuran gilingan biji kopi, yang digunakan adalah super fine. Jika digambarkan, hampir sehalus seperti tepung terigu. Dengan cara menyeduh dan ukuran gilingan seperti di atas. Cita rasa kopi yang dihasilkan terasa pekat, smoky dan juga foamy (berbuih). Jangan bayangkan buih ini seperti crema di atas seduhan espresso, sangat berbeda.
Baca juga : Sedikit Mengenal Tentang Apa Itu Specialty Coffee
Tidak banyak coffee shop konvensional di Indonesia yang menyediakan pilihan menu Turkish Coffee. Yang menarik cara menyeduh Turkish Coffee ini sama dengan tradisi ngopi kothok yang cukup dikenal di Jawa.
Jadi sudah pernah mencicipi seduhan Turkish Coffee? Atau malah langsung menikmatinya di Turki? Bisa dibagikan pengalamannya di kolom komentar.
Selalu ikuti informasi terbaru perkembangan dunia kopi bersama LUDEN. Salam rahayu.