Kisah Perjalanan di Begik Coffee Roastery Magelang September 17, 2022 – Posted in: Coffee Roastery, Industri Kopi – Tags: Magelang
Magelang merupakan salah satu kota di Indonesia yang tidak luput dari menjamurnya kedai kopi baru. Di kota ini terdapat banyak sekali tempat ngopi, mulai dari kedai kopi rumahan sampai coffee shop yang proper ada disini. Memiliki letak geografis di jalur utama Semarang – Yogyakarta, serta menjadi rumah bagi puluhan tempat wisata alam yang menakjubkan membuat kedai kopi di Magelang memiliki potensi pasar yang luas.
Baca Juga : Fifty Fifty Coffee Magelang dengan Skatepark yang Cozy
Beberapa pelaku bisnis coffee shop di Magelang bercerita bahwa terdapat sebuah roastery yang mampu menyuplai house blend ke hampir seluruh coffee shop di kota ini, mungkin 80 % kedai kopi di Magelang menjadi pelanggannya. Saya sungguh terkejut dan penasaran untuk datang langsung ke roastery tersebut.
Nama roastery tersebut adalah Begik Roastery dan kali ini saya berkesempatan untuk mengunjunginya. Karena tidak paham mengenai kota Magelang, maka saya menggunakan aplikasi google map untuk menuju kesana. Dengan memasukan keyword Begik Roastery, saya langsung dituntun menuju lokasi dengan mudah.
Saya sempat bingung ketika sampai di lokasi untuk pertama kalinya, karena aplikasi google map mengarah menuju ke sebuah rumah warga seperti pada umumnya dan tidak ada papan nama atau semacamnya. Kemudian saya bertanya kepada bapak bapak yang ngumpul di seberang, “Pak numpang nanya, Begik roastery sebelah mana ya? Yang itu mas, diketuk saja mas, saut sang bapak”.
Kopipedia Indonesia
Bergabunglah dengan Facebook Group kami sekarang dan dapatkan informasi terbaru tentang dunia kopi!
Tidak beberapa lama pintu terbuka dan seseorang muncul serta menyapa, “Ada apa mas? Disini bener Begik Roastery nggak mas ? Tanya saya. Iya mas bener, sini masuk, saut mas mas tersebut”. Kemudian saya masuk dan langsung terpana dengan sebuah mesin roasting dan beberapa meja etalase yang tertata rapi.
Saya mulai memperkenalkan diri dan diterima dengan ramah. “Mas tak buatin kopi ya, sambil nunggu aku beres beres sebentar. Oke mas, saut saya”. Setelah selesai beberes, beliau menghampiri saya dan kami berdua menikmati minuman kopi hasil seduhannya yang nikmat itu.
Sambil menyeruput kopi beliau bercerita, Awalnya pada tahun 2016 dia sering mengunjungi kedai kopi milik temannya di daerah Mertoyudan yang bernama Kedai Coffeetography, dimana tempat tersebut juga memiliki mesin roasting sendiri. Meskipun datang sebagai konsumen biasa, tetapi dia juga mendapat banyak sekali ilmu seputar industri kopi. Pada tahun 2017 dia sempat menggorengkan biji kopi di kedai coffeetography dan kemudian sampai di rumah dikemas ulang untuk dijual.
Pada tahun 2019 dia berhenti dari pekerjaannya dan ditawari oleh temannya untuk mengelola kedai coffeetography, karena sang pemilik fokus untuk melanjutkan kuliahnya. Disana dia menjabat sebagai leader yang membawahi barista, roastery, dan marketing. Tanggung jawab yang besar menjadikan beliau semakin paham secara detail mengenai industri kopi. Karena masih muda, maka dia menargetkan cukup 2 tahun saja untuk mengelola ini.
Di tahun 2020 dia melihat peluang akan banyaknya permintaan roast bean, karena di sekitaran tahun tersebut banyak sekali kedai kopi baru yang bermunculan. Akhirnya di awal tahun 2021 dia memutuskan membeli sebuah mesin roasting dari Jember Jawa Timur dengan nama Nor Coffee dengan kapasitas 1 kg.
Sebenarnya banyak sekali mesin roasting buatan lokal di pasaran, tetapi mengingat budget, spesifikasi yang dibutuhkan, dan after sales, maka dia memutuskan untuk memilih mesin Roasting tersebut. Setelah mesin datang, dia harus beradaptasi terlebih dahulu, karena sebelumnya di kedai coffeetography menggunakan mesin roasting dengan merk william edison.
Begik Roastery menjual berbagai jenis roast bean, seperti house blend dan beberapa single origin. Semakin variatif roast bean yang dijual menjadikan pasar semakin banyak pilihan sesuai kebutuhannya. Mungkin untuk kedai kopi yang ingin menjual es kopi susu bisa menggunakan house blend, tetapi jika ingin lebih mantap bisa menggunakan single origin.
Baca Juga : Perbedaan House Blend dengan Single Origin
Seperti roastery handal lainnya, Begik Roastery juga masih terus mengulik serta tidak cepat puas dengan hasil roast bean nya. Kemudian saya bertanya,”Mas, kenapa namanya Begik Roastery?” Begik adalah nama panggilan saya mas, ungkap dari pemilik nama asli Raki Faisal Anas tersebut. Beliau menggunakan nama panggilan akrabnya supaya lebih mudah dikenal oleh masyarakat sekitar.
Begik Roastery juga bermitra dengan beberapa petani kopi, seperti petani dari Kaliangkrik, Grabag, dan lain lainnya. Menurutnya, petani menjadi lini paling vital di rantai industri kopi, karena mereka yang memiliki bahan baku utama. Dia juga berharap para petani, roastery, dan coffee shop terus bekerja sama untuk menjaga kesehatan ekosistem industri kopi.
Baca Juga : Mas Simon, Petani Kopi dari Desa Genting, Jambu, Kabupaten semarang
Dengan semakin banyaknya roastery bermunculan tidak membuat Begik Roastery pesimis, menurutnya itu adalah hal yang wajar dan menjadikan para roastery dituntut untuk memberikan yang terbaik. Terus update mengenai tren biji kopi, aktif di industri kopi, serta memaksimalkan sosial media merupakan sedikit dari strategi yang Begik Roastery lakukan.
Dari Begik Roastery kita dapat banyak sekali pembelajaran. Untuk terjun bisnis di industri kopi bukan hal yang mustahil, selama kita bisa melihat peluang, terus update mengenai dunia perkopian, serta perencanaan yang matang tidak menutup kemungkinan bisa sukses dan terus berkembang.
Terima kasih dan sukses selalu untuk Begik Roastery. Sampai jumpa di artikel lainnya. Salam Rahayu.
Baja juga : Tren Bisnis dan Usaha Kopi Tahun 2022
Begik Coffee Roastery Magelang
Jl. Selayar, Wates, Kec. Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah 56113
Hari Buka: Senin – Minggu
Jam Buka: 08.00 WIB – 16.00 WIB
Kontak: 0821-3732-2989
Instagram: @begikroastery
Bergabung dan ikutilah perjalanan kami selanjutnya!