Cara Menyeduh Kopi Menggunakan Hario V60 (Pour Over) June 5, 2021 – Posted in: Tips, Tutorial – Tags: Manual Brew
Pour over merupakan salah satu metode menyeduh kopi secara manual. Metode ini sudah dikenal cukup lama di Eropa, sekitar tahun 1900-an. Meskipun bisa dikatakan sederhana, tetapi metode ini membutuhkan kejelian agar menghasilkan kopi yang nikmat dan berkualitas.
Sederhananya pour over merupakan teknik penyeduhan kopi dengan mengalirkan air panas ke dalam bubuk kopi. Kemudian kopi yang terekstraksi akan menetes secara perlahan-lahan ke dalam server atau pot saji.
Baca juga: Kesalahan Yang Sering Terjadi Saat Menyeduh Kopi
Salah satu alat yang dikenal banyak orang untuk metode pour over adalah V60. Alat ini diproduksi oleh Hario, pabrik dari Jepang yang berdiri sejak 1921. Pada awalnya pabrik ini hanya memproduksi gelas/tabung kaca kimia tahan panas, kemudian dalam perkembangannya merambah ke tableware.
Kopipedia Indonesia
Bergabunglah dengan Facebook Group kami sekarang dan dapatkan informasi terbaru tentang dunia kopi!
V60 pertama kali diperkenalkan tahun 2015 oleh Hario. Bentuknya cukup unik seperti cangkir, tetapi mengerucut ke bawah. Alat ini berbahan dasar macam-macam, ada keramik, metal, kaca dan plastik. Yang menarik, di bagian dalam alat ini ada semacam tekstur spiral, dimana berfungsi untuk mengatur aliran air ketika digunakan untuk menyeduh. Sedangkan angka 60 berarti sudut kemiringan kerucutnya, yaitu sebesar 60°.
Baca juga: Pentingnya Memilih Air Yang Digunakan Untuk Menyeduh Kopi
Dalam tips kali ini kami akan berbagi cara menyeduh secara manual, pour over menggunakan Hario V60. Kami ditemani oleh Andre, seorang barista profesional yang biasa bekerja di coffee shop cukup ternama di Semarang.
Baca juga: Andre Rivaldo Barista Profesional dari Ambarawa
Bertempat di lereng pegunungan dengan hawa yang begitu sejuk, perpaduan yang mantap untuk menyeduh kopi. Untuk menyeduh pour over menggunakan Hario V60, kami menyiapkan beberapa alat, ada Hario V60, kettle gooseneck, paper filter, server, biji kopi, grinder dan gelas. Selain itu tentu saja kompor untuk memanaskan air.
Kenapa menggunakan kettle gooseneck, bukan kettle yang lain atau biasa. Karena kettle gooseneck memiliki ujung yang runcing dan kecil. Dengan bentuknya yang seperti itu lebih memudahkan untuk mengatur air yang keluar dari kettle.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Kopi Espresso Dan Manual Brew
Menunggu air panas, kita menyiapkan biji kopi. Untuk seduhan kali ini, biji kopi yang dipakai 15 gr. Menurut Andre rasio yang akan digunakan adalah 1:15, artinya untuk 1 gr kopi diperlukan 15 gr air. Jadi seduhan yang dihasilkan nanti sekitar 225 gr. Biji kopi digiling dengan tingkat kehalusan medium. Untuk suhu air, akan memakai air di suhu 92°.
- Langkah pertama yang dilakukan adalah flushing. Merupakan teknik membasahi paper filter, langkah ini dilakukan supaya sisa bahan kimia yang tertinggal saat produksi luruh. Sederhananya langkah ini untuk menghilangkan aroma kertas, supaya tidak mempengaruhi cita rasa hasil seduhan kopi nantinya.
- Setelah membuang air flushing dari server, langkah berikutnya adalah menaruh kopi yang sudah digiling ke paper filter. Setelah ditaruh kemudian kopi tersebut diratakan atau distribusi, hal ini dilakukan supaya ekstraksi kopi rata.
- Dari sini kita bisa memulai menuang air panas. Ketika menuang air panas dilakukan dengan gerakan memutar atau circular motion. Tuangan pertama menggunakan rasio 1:2, atau 30 gr air. Tuangan pertama ini biasa disebut pre infusion atau blooming, dan ditunggu selama 35 detik. Hal ini dilakukan untuk menguapkan gas yang masih terjebak dalam biji kopi. Gas ini yang biasanya menyebabkan kembung pada perut saat kita minum kopi.
- Setelah 35 detik, tuangan kedua sebesar 50 gr, sehingga total 80 gr pada timbangan. Ketika air hampir turun semua dari dripper, kemudian dituang lagi sampai berat di timbangan 130 gr. Kebetulan biji kopi yang dibawa Andre dari single origin Toraja Sapan, seperti apa taste notesnya kami coba bertanya. “Acid-nya dari lime, seperti lime juice gitu, ada juga black currant dan palm sweet”, begitu Andre berujar.
- Selanjutnya tuangkan berikutnya sampai seberat 180 gr kemudian tuangkan terakhir sampai berat total 225 gr, biasanya total waktu untuk menyeduh dengan metode ini sekitar 2 menit 45 detik. Langkah terakhir adalah flushing gelas yang akan kita pakai.
Baca juga: Menentukan Ukuran Gilingan Kopi (Grind Size) Dan Metode Seduhnya
Tanpa basa-basi kami langsung icip seduhan ini setelah dituangkan ke gelas. Dan benar taste notes yang disebutkan Andre diatas begitu terasa, taste good, kopinya pas tidak terlalu tebal. Sungguh beda rasanya ketika kita menyeduh sendiri dibanding diseduhkan oleh barista profesional.
Sekian tutorial singkat kami bersama Andre, seduh manual pour over dengan menggunakan Hario V60. Siapa tahu anda ingin mencobanya di rumah, tentu saja dengan biji kopi sesuai selera anda. Kami juga akan bagikan perbincangan santai kami dengannya di artikel selanjutnya. Salam rahayu.