Hendro Teguh Prastowo, Berawal Dari Hobi Menjadi Kedai Kopi March 27, 2021 – Posted in: Coffee Shop Owner, Penggiat Kopi – Tags: Ambarawa
Sederhana, ramah dan berilmu adalah deskripsi yang bisa menggambarkan HENDRO TEGUH PRASTOWO pemilik dari kedai kopi Gubuk Pentjeng (Penceng). Duduk berdua bersama beliau sambil menyeruput kopi adalah kesempatan spesial buat saya. Pria asli Solo ini mulai hijrah ke Ambarawa ketika kelas tiga SD dan menetap di Ambarawa sampai sekarang.
Tanpa basa-basi saya melontarkan pertanyaan kepada beliau, “Mas awal mulanya Gubuk Pentjeng itu gimana?” Mulailah dia bercerita. Pada suatu hari beliau membangun sebuah rumah di Ambarawa dengan konsep yang dia suka yaitu klasik serta penuh dengan tanaman hijau yang mana pada saat itu tren desain bangunan condong ke minimalist modern. Beliau memilih konsep tersebut karena memang suka dan ingin tampil berbeda.
Baca juga: Menyeduh Kopi Di Rumah Dikala Pandemi COVID-19
Rumah tersebut berada di salah satu desa di Ambarawa, karena tinggal di kampung pasti sering ada acara rutin seperti kumpulan RT, RW, pengajian dan lain-lainnya. Suatu ketika rumah beliau mendapatkan jatah untuk menjadi tuan rumah di beberapa acara rutin di kampung. Menyadari rumahnya tidak cukup untuk menampung tamu, kerabat dan teman-temannya akhirnya beliau membangun joglo berukuran 5 x 6 meter.
Joglo yang dia bangun benar-benar menjadi solusi karena mampu menampung banyak tamu, teman dan kerabat yang berkunjung ke tempatnya. Semula berjalan lancar sampai beliau menyadari ketika akan menyuguhkan atau membuat minuman untuk tamu yang datang harus bolak-balik kerumah. Munculah ide cemerlang dari seorang Hendro Teguh yang mana ia berinisiatif membuat dapur kecil di dekat joglo tersebut.
Seiring berjalannya waktu, beliau menambah koleksi barang-barang klasiknya dan ditaruh di sekitar joglo. Mas wowok, panggilan akrab beliau mempunyai hobi mengoleksi barang-barang klasik sejak tahun 2016. Berawal dari joglo dan dapur kecil merembet sampai ke toilet, tempat sholat dan lain-lainnya. Pastinya bukan tanpa alasan, karena semua fasilitas tersebut sangat berguna untuk teman dan kerabat yang berkunjung ke tempatnya.
Hampir setiap hari beliau berada di situ untuk menikmati kesunyian dan ketenangan tempat tersebut, memang benar konsep dan penataan yang beliau lakukan sangat tepat sehingga memberi kenyamanan dan ketentraman kepada orang yang berada di situ. Beliau sangat suka dan puas dengan apa yang telah dia buat.
Kopipedia Indonesia
Bergabunglah dengan Facebook Group kami sekarang dan dapatkan informasi terbaru tentang dunia kopi!
Sekitar Februari 2019 ada seorang teman menyarankan untuk membuka kedai kopi karena beliau memiliki tempat yang sangat nyaman. Awalnya ragu dan menolak, kemudian temannya bilang, “kamu itu egois, memiliki tempat senyaman ini tapi kamu nikmati sendiri, karena semua orang juga berhak menikmati kenyamanan tempat ini”. “Benar juga ya” guman mas Hendro. Akhirnya tidak berselang lama masih di bulan dan tahun yang sama beliau memutuskan untuk membuka kedai kopi dan Mas Hendro sangat puas karena bisa berbagi kesenangannya kepada orang orang lain sampai saat ini.
Baca juga: Kedai Kopi Gubuk Pentjeng, Damai Di Pinggir Sawah Ambarawa
Kemudian saya bertanya lagi, Mas, kalau untuk nama Gubuk Pentjeng sendiri artinya apa ? Karena buat saya kosakata tersebut sangat unik dan mengena. Sambil tersenyum beliau menjawab, pada suatu malam di tempat tersebut mas Hendro memandang langit Ambarawa yang cerah yang bertabur bintang. Gubuk Pentjeng adalah rasi bintang, beliau berharap Gubuk Pentjeng bisa menjadi tempat untuk berbagi kenyamanan dan ketentraman.
Intinya beliau mempunyai selera yang ia tuangkan di Gubuk Pentjeng dan ingin membagikan kepada semua yang singgah ke Gubuk Pentjeng. “Mas, saya bisa merasakan ketentraman tersebut” ucap saya dan beliau terbahak-bahak.
Di penghujung obrolan mas Hendro memberikan saran kepada saya dan teman-teman semua yang ingin membuka bisnis kedai kopi di era pandemi seperti ini. Beliau berpesan lakukanlah riset terlebih dahulu, riset di sini sangat luas, mulai dari lokasi, konsep tempat, target dan kemampuan keuangan. Jangan karena tren semata menjadikan kita gegabah untuk memulainya, karena banyak sekali lini yang perlu diperhatikan dalam membuat atau mendirikan sebuah kedai kopi.
Saya mewakili tim Luden sangat berterima kasih kepada mas Hendro yang sudah menyempatkan waktu untuk bisa berbagi ilmu, tidak hanya tentang kopi, tetapi semuanya. Sehat selalu mas Hendro dan sukses selalu Gubuk Pentjeng.
Nantikan perjalan Luden berikutnya. Salam rahayu.
Bergabung dan ikutilah perjalanan kami selanjutnya!
2 Comments
Asthy April 12, 2021 - 09:32
Suka dengan advice-nya mas Wowok 👍🏼 Semoga yg mau berbisnis coffee shop maupun yang sudah punya bisnis makin paham dan survive
LUDEN April 12, 2021 - 10:21 – In reply to: Asthy
Nice! Btw sudah gabung member LUDEN blm mb Asthy? klo blm lsg aja gabung di page member area!