Kisah Lukas Ryan Mendirikan Steam & Brew Semarang July 17, 2021 – Posted in: Coffee Shop Owner, Penggiat Kopi
Pagi yang cerah mengiringi perjalanan kami menaiki sepeda motor menuju sebuah coffee shop di kota Semarang. Kami mengawali pagi selalu dengan kopi supaya tetap semangat menjalani hari-hari. Berhubung stok kopi kami di rumah sudah habis, maka kita putuskan menuju ke Steam & Brew untuk menikmati kopi spesialtinya dan mengambil roast bean pesanan kami, serta yang paling seru adalah kami sudah janjian bertemu dengan pemilik nya langsung untuk berbagi cerita tentang awal mula Steam & Brew dibuat, karena Steam & Brew adalah coffee shop spesial buat kami.
Baca juga: Kisah Septian Iqbal Dari Barista Menjadi Coffee Roaster di Steam & Brew
Jl. Depok No.36 A Semarang adalah lokasi dari Steam & Brew berada. Kami memarkir motor tepat di depannya, kemudian membuka pintu kaca coffee shop dan ternyata koko Lukas sang pemilik sudah ada disana. Dengan hangat dia menyambut kami dan membuatkan secangkir cappucino yang menjadi asupan kafein pertama kami di hari ini.
Kami dan beliau duduk didekat bar, dan langsung saja kami bertanya, “Ko, gimana sih awal ceritanya kamu bisa membuat Steam & Brew ini? Kemudian dia bercerita, ketika kuliah di Surabaya pada kisaran tahun 2014 dia menemukan sebuah coffee shop yang mengeluarkan kopi spesialtinya yang mana dahulu kebanyakan orang termasuk dia hanya tau Starbucks saja. Coffee Shop tersebut memiliki tempat yang homie dan tentunya kopi spesialitinya membuat lukas sangat tertarik, kemudian dia mengulik mencari informasi tentang kopi specialty di YouTube dan yang keluar adalah Australia dan negara-negara Eropa. Dia berpikir kenapa di luar negeri sudah banyak coffee shop dengan spesialtinya dan di sini baru sekarang
Baca juga: Hendro Teguh Prastowo, Berawal Dari Hobi Menjadi Kedai Kopi
Sesekali ketika pulang ke Semarang dia tidak menemukan coffee shop yang homie dan memiliki kopi spesialtinya. Kebanyakan dari mereka menjual kopi blend saja, kemudian dia berpikir mungkin disini kultur dan budaya ngopinya memang seperti ini.
Kopipedia Indonesia
Bergabunglah dengan Facebook Group kami sekarang dan dapatkan informasi terbaru tentang dunia kopi!
Dia sempat bekerja menjadi barista di Surabaya adalah langkah yang tepat menurut kami, karena ketika ingin memiliki atau mempunyai coffee shop harus merasakan langsung terjun di dunia tersebut. Awalnya dia ditawari untuk bekerja di Starbucks tetapi dia menolak karena masih kuliah dan inginnya kerja di coffee shop yang lebih homie. Setelah beberapa bulan bekerja di coffee shop yang diinginkan, kemudian dia melakukan perjalanan ke Jakarta dan kota-kota besar lainnya untuk mencari referensi coffee shop yang sesuai dengan seleranya. Dia banyak sekali mencari informasi lewat YouTube dan mendapatkan pengetahuan tentang specialty coffee di bawah naungan SCAI sampai ke level SCAA dan SCAE. Berkat ke kekepoannya tersebut dia terus mengulik tentang apa itu kopi specialty sampai dia berikrar harus bisa membuat coffee shop di Semarang yang homie dan ada specialty kopinya.
Baca juga: Profesi Barista, Menghidupi Kah? Feat Andre Rivaldo
Pemilihan nama Steam & Brew sendiri juga sangat unik, dimana kala itu dia suka dengan espresso dan latte art, sedangkan di Semarang sendiri identik dengan manual brew. Kata Steam sendiri adalah uap yang secara teknis menjadi salah satu bagian penting dalam membuat espresso, dan brew sendiri adalah proses menyeduh kopi.
Untuk desain bangunannya sendiri, dia menggabungkan konsep minimalis dengan scandinavian, yang mana ia mendapatkan banyak referensi dari coffee shop Jepang. Dia bercerita kembali, setelah bekerja menjadi barista beberapa bulan dia melakukan perjalanan ke Jakarta, Singapura, Australia dan tempat lainnya untuk mencari referensi tentang bisnis coffee shop. Ada beberapa hal yang menjadi kunci pembelajarannya, seperti kopi itu sendiri, tempatnya, dan vibe nya, atau suasana dan mood dalam didalam sebuah coffee shop itu sendiri.
Baca juga: Kedai Kopi Gubuk Pentjeng, Coffee Shop Bertema Jawa Klasik
Cappucino racikan Steam & Brew sangat nikmat dan tepat menjadi kawan ngobrol kami bersama Lukas pemilik dari Steam & Brew. Obrolan kita berlanjut ke suka duka memiliki sebuah coffee shop. Menurutnya, salah satu keuntungan memiliki coffee shop adalah menambah relasi, apalagi dia juga suka bersosialisasi tentunya itu sangat seru. Untuk dukanya sendiri adalah ketika konsep coffee shopnya bertolak belakang dengan budaya ngopi di Semarang, dimana waktu itu di Semarang tempat ngopi harus luas dan bisa untuk nongkrong, sedangkan konsep Steam & Brew sendiri ingin menyajikan kopi yang berkualitas, makanan ringan yang tidak berat, dan bisa berdiskusi dan chill sebentar terus cabut. Perbedaan tersebut tidak menjadi masalah untuk dia, karena dia ingin menawarkan konsep yang baru mengenai sebuah coffee shop, tentu saja itu berproses dan tidak instan.
Baca juga: Hillside Cafe Lereng Kelir, Sensasi Ngopi Di Lereng Pegunungan
Alasan kenapa Steam & Brew sangat spesial untuk kami karena dia selalu memberikan kopi dengan great special. Sebenarnya menu yang ditawarkan sama seperti coffee shop pada umumnya, seperti long black, cappuccino, filter kopi, tetapi bedanya adalah Steam & Brew memiliki industri roasting sendiri sehingga dia bisa memberikan secangkir kopi yang sangat nikmat karena dia bisa kalibrasi dengan apa yang dia punya, misalkan saat ini air yang ia gunakan adalah Cleo, maka dia berupaya roasting kopi dengan level tertentu agar ketika diseduh cocok dengan air Cleo yang digunakan, hal tersebut tidak mudah karena harus menguasai ilmu kimia, fisika, matematika, dan lain-lainnya.
Baca juga: Cara Menyeduh Kopi Menggunakan V60 (Pour Over)
Sungguh inspiratif sekali pengalaman dari Lukas Ryan mengenal kopi sampai memiliki coffee shop sendiri karena banyak sekali yang dapat kita ambil dari pengalamannya. Jika ingin berwirausaha di bidang apapun harus lebih banyak mengulik seputar dunia tersebut, serta kita juga harus mencoba terjun langsung ke dunia tersebut meskipun hanya menjadi karyawan, karena pengalaman di lapangan lebih berguna dari teori-teori yang ada di media, apalagi hanya sekedar “jarene”. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Nantikan artikel kita berikutnya. Salam rahayu.
Coffee Shop Steam & Brew Semarang
Jl. Depok No.36 A, Kembangsari, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50133
Hari Buka: Senin – Minggu
Jam Buka: 08.00 WIB – 21.00 WIB
Kontak: 0821-3839-8068
Instagram: @steamandbrew.co
Bergabung dan ikutilah perjalanan kami selanjutnya!