Nur Wahyudi, Pengelola Kedai Kopi Hillside Cafe Lereng Kelir May 22, 2021 – Posted in: Coffee Shop Owner, Penggiat Kopi – Tags: Ambarawa
Perjalanan terakhir kami di dusun Gertas, Kelurahan Brongkol, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Kali ini kami bertemu dengan mas Nur Wahyudi, yang merupakan pengelola Hillside Cafe. Kita tahu sebelumnya bahwa coffee shop ini merupakan hasil swadaya para pemuda dusun Gertas. Kebetulan mas Wahyudi lah yang bertanggung jawab untuk pengelolaan kedai ini.
Dengan ditemani secangkir kopi kami memulai obrolan dengan beliau, “Mas boleh ceritakan sejarah Hillside Cafe ini?”. “Dulu pertama itu kan kita bikin obyek wisata (Wisata Lereng Kelir), kita juga punya produk kopi. Nah para wisatawan bertanya, ada produk kopi kenapa kok tidak ada cafe sekalian.”
Sebelum ada Hillside Cafe, kita tahu Dusun Gertas merupakan penghasil kopi, terutama kopi jenis robusta, bahkan salah satu yang terbaik di kabupaten Semarang. Mereka menjualnya dalam bentuk bubuk maupun biji. Hal itulah akhirnya yang mendasari para pemuda di Dusun Gertas ini untuk membuat coffee shop. Apalagi mereka sudah memiliki sumber dayanya, juga tempat yang bisa dikatakan cocok untuk ngopi.
Bangunan Hillside Cafe sendiri menempati tanah ketua kelompok, sementara bangunannya dimiliki bersama oleh kelompok. Dari awal pembangunanya, semua dikerjakan bersama oleh para anggota kelompok. Mendayagunakan bahan-bahan yang ada di sekitar, terutama kayu-kayu yang tidak dipakai.
Baca juga: Coffee Shop Hillside Cafe, Sensasi Ngopi di Lereng Pegunungan
Kami tertarik dengan nama Hillside Cafe, kenapa memilih nama itu. Mas Wahyudi bercerita, “Dulu pertamanya, kita itu bukan Hillside Cafe sebenarnya. Dulu kita namai Kedai Lereng Kelir, cuma karena kawasan Lereng Kelir luas, dan mencakup daerah lain nanti dikira tempat lain.”
Oleh karena itu dipilihlah nama Hillside Cafe, yang lokasinya hanya di Dusun Gertas.
Hillside Cafe dirintis sejak tahun 2018. Bisa dikatakan cukup baru memang, dibanding pengolahan kebun kopi dusun Gertas yang diceritakan oleh Mas Wahyudi sudah dari jaman kakek-neneknya. Untuk jam operasional Hillside Cafe mulai dari jam 14.00 WIB – 22.00 WIB, kadang lebih malah. Beliau menambahkan meski cukup dingin, suasananya cocok untuk menikmati kopi di Hillside Cafe.
Baca juga: Kebun Kopi Lereng Kelir, Penghasil Java Coffee atau Java Mocha
Menyikapi perkembangan coffee shop yang begitu menjamur. Sebagai pengelola beliau berujar, “Kalau coffee shop kan emang banyak, tapi kita berperang bukan soal harga, tapi kreativitas dan karakteristik sendiri-sendiri.” Untuk franchise atau buka cabang di lain tempat, Hillside Cafe tidak menutup kemungkinan untuk itu. Dan membuka peluang bagi semuanya yang mau bekerja sama.
Hillside Cafe memang cukup jauh dari perkotaan, tetapi memiliki suasana khas pedesaan, udara sejuk, tempatnya juga asri. Tentu saja memiliki suka duka dalam perkembangannya memiliki kedai yang jauh dari keramaian. Diceritakan, dukanya adalah kedatangan pengunjung itu tidak pasti, kadang ramai atau sepi. Sukanya adalah ketika musim durian, bakal banyak tamu setiap harinya yang akan mencari buah durian sambil menikmati kopi di Hillside Cafe.
Dusun Gertas selain penghasil kopi robusta, juga penghasil buah Durian (Durian Brongkol) yang sudah cukup terkenal di kalangan para pecinta buah durian.
Baca juga: Khamidin, Petani Kopi Millenial di Kebun Kopi Lereng Kelir Dusun Gertas
Di awal tadi saya diseduhkan kopi dengan proses pasca panen anaerob strawberry. Kami bertanya mengapa memilih buah strawberry, beliau bercerita selain memang sedang trial proses pasca panen tersebut. Juga sedang mencari buah yang memang cocok dengan karakter kopi Hillside Cafe, dan kebetulan saat ini memakai buah strawberry.
Di beberapa sisi tembok Hillside Cafe juga terpampang beberapa penghargaan seperti sertifikat dan piala. Kami bertanya kepada mas Wahyudi, “Apa dari sini aktif mengikuti event mas ?”, beliau menjawab, “Kita tiap tahun sering mengikuti event dari KKSI (Kompetisi Kopi Spesialti Indonesia). Agar kita tahu bagaimana kualitas biji kopi yang kita olah.” Menurut beliau dalam mengikuti event/lomba itu juga sebagai tolak ukur, bagaimana hasil olahan kopi Hillside Cafe.
Kopi yang dijual di Hillside Cafe, selain untuk di kedai juga menyediakan untuk dibawa pulang. Bahkan macamnya banyak, tidak hanya kopi bubuk, juga melayani penjualan green beans dan roasted beans. Distribusinya juga beragam, untuk roasted beans diminati beberapa coffee shop di sekitar Ambarawa dan Salatiga. Sedangkan untuk kopi bubuk diminati beberapa hotel di daerah Bandungan.
Dengan mesin roasting kapasitas 10 kg produksi kopi Hillside Cafe setahun sekitar 2 ton kopi. Alat ini merupakan bantuan dari Puslitkoka Jember, sangat membantu menurut mas Wahyudi untuk mengembangkan pengolahan kopi dusun Gertas.
Di akhir pembicaraan kami bertanya, bagaimana sudut pandang penduduk sekitar dengan adanya Hillside Cafe. Menurut mas Wahyudi, tidak menjadi masalah bagi penduduk sekitar, meskipun kadang ada keramaian karena adanya kedai ini. Karena selain penduduknya ramah, beberapa penduduk yang memiliki kebun kopi juga terbantu dengan adanya kedai ini, sehingga sedikit mengangkat perekonomian mereka.
Kopipedia Indonesia
Bergabunglah dengan Facebook Group kami sekarang dan dapatkan informasi terbaru tentang dunia kopi!
Perbincangan dengan mas Wahyudi menutup petualangan kami di dusun Gertas, Kelurahan Brongkol, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Banyak hal kami dapatkan di dusun ini, tidak hanya pengetahuan dan saudara baru tapi juga nilai-nilai kehidupan yang mungkin sudah jarang kita temui di kota-kota besar.
Terima kasih mas Wahyudi sudah meluangkan waktunya, semoga selalu sehat dan sukses selalu untuk perkembangn kopi dusun Gertas.
Salam rahayu.
Hillside Cafe Lereng Kelir
Gertas, Brongkol, Kec. Jambu, Semarang, Jawa Tengah 50663
Hari Buka: Senin – Minggu
Jam Buka: 14.00 WIB – 22.00 WIB
Kontak: 0857-2716-5681 (Nur Wahyudi)
Facebook: Nur Wahyudi
Bergabung dan ikutilah perjalanan kami selanjutnya!