Keseruan Profesi Seorang Barista Bersama Natasha Rebecca

Kali ini saya berkesempatan untuk berkunjung kembali ke Sunkop Ambarawa, dimana mereka merupakan salah satu coffee shop yang sedang naik daun di kota palagan ini. Beberapa sumber terpercaya mengatakan bahwa Sunkop Ambarawa adalah coffee shop yang berani dan mampu mengenalkan dan mengedukasi ke masyarakat sekitar mengenai tren terbaru seputar dunia perkopian.

Baca Juga : Review singkat Sunkop Kopi Ambarawa

Sekilas tidak ada yang berbeda dari sunkop kopi ketika saya memarkirkan kendaraan tepat di depan coffee shop ini. Bangunan dua lantai dengan ruangan indoor yang didominasi beberapa kaca yang besar masih sama dengan beberapa waktu yang lalu, begitu pula area lantai dua nya.

Tanpa berlama-lama saya langsung masuk melewati pintu kaca besar. Suasana di dalam sini juga tidak jauh berbeda. Secara umum penataan ruangan ini masih sama, tetapi ada beberapa detail kecil yang sudah berubah dan itu semakin membuat nyaman ketika berada disini.

Indoor Sunkop Ambarawa
Indoor Sunkop Ambarawa

Sesampainya di meja bar saya langsung disambut dengan ramah oleh sang barista dan ternyata dia adalah head bar disini. Kali ini saya sungguh beruntung, karena tujuan saya datang kesini adalah ingin bertemu dengan head bar dari sunkop kopi, karena dia merupakan salah satu aktor dari berkembangnya industri kopi di Ambarawa.

Natasha Rebecca namanya. Saya dibuat kagum dengan keramahan dan kecakapannya dalam berkomunikasi dengan konsumen. Setelah mendapatkan penjelasan yang simpel tetapi mudah dimengerti, maka saya memutuskan untuk memesan mocktail dengan nama “Voldemort”.

Sunkop kopi merupakan salah satu coffee shop yang berani menyediakan kursi di depan meja bar. Menurutku itu sebuah nilai plus jika bisa memanfaatkan dengan benar, akan tetapi akan menjadi blunder yang sangat fatal jika tidak dipersiapkan dengan baik. Kebanyakan konsumen yg duduk di depan meja bar pasti akan lebih banyak berkomunikasi dengan barista, jadi pemilihan barista yang tepat sangatlah penting dilakukan oleh pengelola kedai kopi.

“Boleh duduk disini sambil ngobrol ?”, tanyaku. Dengan sangat ramah Natasha menjawab “Silahkan, dengan senang hati”. “Ceritain dong kok bisa jadi barista ?” tanyaku kembali. Sambil tersenyum ramah dia mulai bercerita.

Sudah satu setengah tahun ini Natasha yang merupakan mahasiswa Destinasi Pariwisata Universitas Kristen Satya Wacana ini bergelut di bidang seduh-menyeduh kopi dan tentu saja sudah melewati banyak proses yang seru. Untuk pertama kali dia langsung pegang mesin espresso, kemudian baru pegang manual brew seperti V60.

Dia mengungkapkan bahwa dua aliran seduh tersebut memiliki tantangan dan keunikannya masing-masing. Ketika membuat espresso dituntut untuk menghasilkan kopi yang sempurna, yaitu tidak under maupun over ekstraksi. Kemudian dalam menyeduh manual brew dibutuhkan logika dan fokus tinggi supaya rasa biji kopi tersebut bisa keluar.

Baca juga : Perbedaan espresso based dengan manual brew

Natasha Rebecca Head Bar Sunkop Ambarawa
Natasha Rebecca Head Bar Sunkop Ambarawa

Sambil melihat natasha menyeduh minuman, saya lanjut bertanya. “Apa sih serunya menjadi barista ?” “Banyak sekali”, dia menjawab dengan bangga. Untuknya, menjadi barista sangat seru, karena banyak sekali yang bisa di ulik dan ternyata hal tersebut sejalan dengan karakternya yang penasaran.

Menurutnya, menjadi barista terutama dalam membuat minuman mixology terasa seperti seniman. Maksudnya barista bisa berkarya dan bercerita melalui kanvas yang berupa minuman. Ketikan karya minuman tersebut bisa diterima dengan puas oleh konsumen, maka hal tersebut menjadi kepuasan tersendiri.

Komunikasi serta pembawaan yang nyaman ke konsumen sepertiku, membuat saya yakin dia merupakan barista profesional yang patut menjadi contoh. “Selamat lho sudah bisa tembus perempat final Barista Innovation Challenge”, ujarku. Sambil tersipu malu dia menjawab “terima kasih, ini juga berkat tim ku dan support orang-orang terdekat”.

Sebelum mengikuti event sebesar itu tentu saja bukan sesuatu yang instan, karena sebelumnya dia juga sudah beberapa kali mengikuti event dengan skala yang lebih kecil yang membuat persiapan lebih matang dan jam terbangnya makin tinggi. Untuk kedepannya dia masih ingin mengikuti event-event yang lainnya dengan tujuan untuk melihat seberapa jauh kompetensinya.

“Sekarang giliran voldemort mu yang tak bikin mas, sorry ya tadi orderan rame”, kata si Natasha. “Ok siap”, jawabku. “Es kopi susu dan sekarang mocktail, terus menurutmu trend kedepan seperti apa ya ?”, tanyaku.

Sambil meracik “voldemort”, natasha bercerita. Menurutnya mungkin trend industri kopi akan sama dengan trend di industri lainnya, yaitu mengenai sustainability. Seperti yang sudah dia dan sunkop lakukan, yaitu dengan memanfaatkan ampas kopi seduhan espresso menjadi cookies. Kemudian dalam membuat pastry dan cake, dimana putih telurnya tidak dipakai dan bisa dimanfaatkan untuk layer minuman. 

Natasha Rebecca in action
Natasha Rebecca in action

Akhirnya “voldemort” saya sudah jadi. Menu ini salah satu varian mocktail yang tersedia dan patut dicoba ketika kalian mengunjungi Sunkop kopi Ambarawa. Biasanya setiap kedai kopi akan memanfaatkan beberapa bahan baku yang banyak disekitarnya ke dalam racikan minumannya, sehingga setiap coffee shop memiliki menu mocktail masing-masing dan tidak ada di tempat lain.

Baca juga : Mengenal Kopi Mocktail, Tren Minuman Kopi ala Cocktail

Voldemort” racikan natasha yang disajikan kepada saya merupakan campuran kopi kintamani dengan beberapa rempah – rempah, kemudian kombinasi sirup elder dengan gentian root mendapatkan rasa bitter sweat yang seimbang. Aroma orange dan flower akan terasa ketika dihirup. Sungguh kepuasan tersendiri menikmati minuman yang satu ini.

“Voldemort racikan” Natasha Rebecca
“Voldemort racikan” Natasha Rebecca

Terima kasih sekali untuk Natasha Rebecca yang sudah berbagi pengalaman, sukses selalu dan ditunggu karya-karya minuman lainnya. Untuk kalian yang sedang di Ambarawa maupun sedang melintas, wajib untuk mampir ke Sunkop untuk menikmati pengalaman yang seru. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Salam rahayu.

Continue Reading

Beberapa Bisnis Franchise Kopi Kekinian yang Paling Laris

Franchise kopi, terutama varian kopi susu kekinian masih menjadi primadona hingga saat ini. Hal ini salah satunya karena Indonesia dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di dunia. Menjadikan kopi bagian dari kehidupan sehari-hari, tiada hari tanpa kopi, begitu mungkin istilahnya.

Industri kopi dengan model take away mungkin dikenalkan dan booming lewat Starbucks. Ditambah di Indonesia juga mulai marak berdiri banyak sekali coffee shop. Ya, ngopi yang biasanya hanya di rumah atau pun warung kecil, bisa dikatakan naik kelas.

Kopi yang disajikan pun bukan lagi kopi instan (sachet). Tetapi kopi asli, kopi segar yang baru digiling, disajikan dengan berbagai macam cara penyeduhan. Juga bermacam-macam varian minuman berbasis kopi, ada yang dicampur susu, syrup atau bahkan rempah-rempah.

Bisnis franchise kopi pun kemudian diminati banyak orang. Apalagi di Indonesia juga banyak brand franchise kopi ini. Semuanya bisa disesuaikan, mau seperti coffee shop konvensional atau hanya outlet kecil di kawasan perbelanjaan dan juga food court.

Nah, berikut beberapa franchise kopi yang cukup besar di Indonesia.

Baca juga : Perbedaan Coffee Shop Slow Bar & Coffee Shop Fast Bar

Kopi Janji Jiwa

Pertama kali didirikan oleh CEO saat ini, Billy Kurniawan pada tahun 2018 di ITC Kuningan, Jakarta. Kopi Janji Jiwa Mempunyai tagline “kopi dari hati”, merupakan komitmen untuk selalu mempertahankan rasa di seluruh outlet. Selain itu juga selalu konsisten untuk membeli biji kopi langsung dari petani.

Hingga saat ini Janji Jiwa sudah memiliki lebih dari 900 outlet yang tersebar di 100 kota  seluruh Indonesia. Tidak mengherankan jika pada tahun 2019 mendapatkan rekor MURI, yaitu Pertumbuhan Kedai Kopi Tercepat. Selain itu Janji Jiwa juga mendapat Top Brand dua tahun berturut-turut, pada tahun 2020 dan 2021.

Yang menarik Janji Jiwa yang merupakan brand dari Jiwa Group, juga menyediakan Jiwa Toast sebagai pendamping minuman. Bahkan baru-baru ini kembali mengeluarkan pilihan pendamping lain yaitu Burger Geber.

Baca juga : 4 Jenis Tanaman Kopi Di Indonesia Dan Perbedaannya

Salah satu cara promosi dilakukan Kopi Janji Jiwa dengan kolaborasi, baik itu dengan tokoh, lembaga atau brand produk-produk lain. Dan tidak dipungkiri cara tersebut cukup berhasil. Beberapa diantaranya yaitu, Muhammad Aga (Juara Barista Indonesia), Sasa Santan, Milo dan lain-lain.

Lalu berapa biaya yang diperlukan untuk franchise Janji Jiwa ? Dari beberapa sumber perlu biaya sebesar Rp 150 juta-200 juta, sudah termasuk biaya lisensi dan modal sebesar Rp 85 juta. Juga termasuk sewa tempat, promosi, karyawan dan peralatan lainnya.

Tetapi jika sudah memiliki tempat yang strategis dan beberapa kriteria yang sesuai dengan SOP Janji Jiwa. Hanya akan memerlukan biaya sebesar Rp 85 juta untuk franchise, juga sudah termasuk bimbingan SOP dan bantuan promosi.

Kopi Kenangan

Kopi Kenangan mulai berdiri dari tahun 2017, dan sejak saat itu bisa dikatakan sebagai salah satu franchise kopi yang cukup pesat perkembangannya. Mempunyai misi untuk mengenalkan dan menyebarkan kopi Indonesia ke dunia melalui brand Kopi Kenangan ini.

Total sampai saat ini Kopi Kenangan sudah memiliki karyawan lebih dari 5.000 orang dan 800 lebih outlet yang tersebar di 64 kota di seluruh Indonesia. Pada tahun 2020 saja Kopi Kenangan bisa menjual lebih dari 30 juta cangkir kopi.

Baca juga : Inilah Beberapa Tradisi Ngopi Yang Unik Di Indonesia

Tidak main-main Kopi Kenangan pun mendapatkan status sebagai unicorn pertama di industri food and beverages di Indonesia. Yang disayangkan ternyata Kopi Kenangan tidak membuka peluang untuk franchise brand kopi mereka.

Kopi Kulo

Berawal di tahun 2017 Kopi Kulo mengusung konsep coffee-to-go, dimana tidak menyediakan tempat untuk minum di tempat atau bersantai. Bisa dikatakan Kopi Kulo merupakan pioneer konsep tersebut di Indonesia.

Kopi Kulo sendiri merupakan brand pertama di bawah naungan Kulo Group, yang juga memiliki beberapa brand lain dalam industri food and beverages. Yang cukup terkenal antara lain Xi Bo Ba, Bu Eva Spesial Sambal, Kitamura, dan lain-lain.

Baca juga : Efek Positif Dan Negatif Meminum Kopi Bagi Kesehatan

Hingga saat ini Kopi Kulo memiliki outlet hingga 300 lebih yang tersebar di seluruh Indonesia. Yang menarik menu andalan bukan kopi susu seperti yang lainnya, tetapi minuman jus alpukat dicampur espresso dan es krim, yang diberi nama Avocatto.

Untuk biaya franchise, paling tidak memerlukan biaya sebesar Rp 155 juta. Dimana sudah termasuk franchise fee, kelengkapan peralatan dan stok awal, juga bantuan promosi. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat di website Kopi Kulo.

Kopi Lain Hati

Kopi Lain Hati didirikan oleh artis Ririn Ekawati ini juga cukup dikenal di Indonesia. Tercatat sudah lebih dari 500 outlet di 95 kota yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan nama yang cukup unik, hal ini tentu menarik minat para konsumen, terutama kaum muda.

Nama-nama menu minumannya juga cukup menarik, relate dengan hal-hal asmara, seperti es kopi gemas, es kopi cemburu, dan lain sebagainya. Tetapi menu andalan-nya adalah es kopi duda keren, es kopi baper dan es kopi advokat. Nama yang menarik dan exposure di media sosial yang mungkin membuat Kopi Lain Hati diminati banyak orang.

Baca juga : Mengenal Sejarah Singkat Metode Seduh Manual Brewing

Untuk biaya franchise dan meski dimiliki oleh artis terkenal, bisa dibilang cukup murah. Dimana hanya memerlukan biaya sebesar Rp 75 juta rupiah, di luar biaya royalti sebesar Rp 1,5 juta tiap bulannya. Biaya tersebut sudah termasuk untuk kelengkapan peralatan.

Selain 4 brand di atas, ada beberapa yang brand yang juga membuka peluang untuk ikut franchise. Cetroo Coffee, dengan pengalamannya di industri food and beverages lebih dari 1 dekade. Kopi Soe, dengan es susu rum regal-nya yang menjadi menu andalan, dan lainnya.

Sudah mencicipi minuman-minuman baik kopi ataupun non kopi brand di atas ? Semuanya tentu punya ciri khas masing-masing. Jika di sekitar kalian terdapat banyak pilihan entah itu Janji Jiwa, Kenangan, Kulo atau lainnya, tidak ada salahnya untuk mengeksplor. Atau malah kalian tertarik untuk ikut bergabung dengan franchise mereka ? Silahkan berbagi di kolom komentar.

Selalu ikuti informasi terbaru perkembangan dunia kopi bersama LUDEN. Salam rahayu.

Continue Reading

Review Singkat Coffee Shop Senopati Kopi Magelang

Pagi ini saya berkesempatan untuk mengunjungi Senopati Kopi di kota Magelang. Coffee shop ini merupakan salah satu pemain lama di kota sejuta bunga ini, karena mereka sudah beroperasi lebih dari 4 tahun. Bukan hal yang mudah untuk mempertahankan sebuah kedai kopi selama itu, kalian wajib belajar dari mereka.

Berlokasi tepat di sudut perempatan di jalan Panembahan Senopati, Jurangombo Utara, Kota Magelang, menjadikan kedai kopi ini mudah untuk dikunjungi. Untuk lebih detailnya bisa gunakan aplikasi google map dengan memasukan keyword “Senopati Kopi”. Dengan menempelkan tulisan “Senopati Kopi” yang besar dipinggir jalan semakin mempermudah memperkenalkan kedai kopi ini ke masyarakat.

Baca juga : Review Dawala Coffee and Space Magelang

Sisi depan Senopati Kopi Magelang
Sisi depan Senopati Kopi Magelang

Berada di komplek ruko menjadikan area parkir coffee shop ini sungguh lega, selain itu kita bisa dipandu oleh juru parkir yang ramah. Kedai kopi ini menggunakan ruko paling ujung, jadi kita akan diarahkan untuk parkir di area sisi ruko lainnya.

Selain kedai kopi, terdapat juga Senopati Kopi Lab di ruko sebelahnya. Kemudian terdapat Senopati Barber dan di sebelahnya lagi ada Senopati Dental. Sungguh sebuah komplek ruko yang sangat padat.

Area parkir Senopati Kopi Magelang
Area parkir Senopati Kopi Magelang

Setelah memarkirkan kendaran di depan ruko Senopati Kopi Lab, kemudian saya bergegas masuk menuju ke kedai kopinya. Terdapat dinding dan pintu kaca yang besar di beberapa sudut bangunan utama coffee shop ini.

Dinding roster tertata rapi terpasang memutari area outdoor coffee shop ini. Selain menambah estetika bangunan, dinding ini juga bisa menjadi kenyamanan dan keamanan konsumen yang duduk di outdoor, mengingat kedai kopi ini berada tepat di pinggir jalan raya.

Pintu masuk Senopati Kopi Magelang
Pintu masuk Senopati Kopi Magelang

Tanpa berlama – lama saya langsung mendorong pintu kaca untuk masuk ke area bar. Di dalam ruangan indoor ini terdapat meja bar yang panjang. Kemudian ada beberapa spot duduk di dalam dengan beberapa pilihan, yaitu meja gantung memanjang dengan view outdoor dan sebuah meja dengan 4 kursi yang berhadapan.

Di dalam sini terasa nyaman dan elegan, karena mereka mampu mengkombinasikan dinding berwarna putih dengan meja, kursi, dan beberapa ornamen kayu yang berwarna coklat dengan sangat rapi.

Spot indoor bawah Senopati Kopi Magelang
Spot indoor no smoking Senopati Kopi Magelang

Kemudian saya menuju meja bar untuk memesan minuman. Meja bar disini lumayan panjang yang tentu saja mempermudah kinerja sang barista. DI sebelah ujung terdapat kasir untuk bertransaksi, kemudian di sebelahnya ada sebuah showcase roti yang terpampang rapi.

Salah satu yang membuat saya salut dari penataan meja bar disini adalah dipisahnya area seduh kopi manual dengan espresso based, dimana hal tersebut menjadikan nilai lebih tersendiri. Kita semua tahu dan memaklumi bahwa tidak semua coffee shop bisa menggabungkan kedua genre yang berbeda, yaitu fast bar dan slow bar di satu atap.

Baca juga : Perbedaan Coffee Shop Slow Bar dengan Fast Bar

Meja bar Senopati Magelang
Meja bar Senopati Magelang

Para barista disini sangat ramah dan menguasai produknya, mengingat menu disini sangat lengkap. Untuk menu minuman ada espresso based, single origin untuk manual brew, teh, ice cream, beberapa varian susu, dan tentu saja terdapat varian mocktail. Beberapa bulan terakhir ini, coffee mocktail sedang naik daun dan patut dicoba untuk kalian yang bosan dengan es kopi susu.

Baca juga : Mengenal lebih dekat dengan coffee mocktail

Selain minuman, disini juga terdapat banyak sekali varian menu makanan seperti cake, snack, srikandi pasta, srikandi main menu, srikandi snack, srikandi dessert, steak, sandwich, dan salad. Banyak sekali bukan ? Seperti biasanya saya tetap memilih memesan secangkir hot latte.

Setelah memesan dan membayar menu yang dipilih, kemudian saya menuju ke belakang bar untuk cuci muka biar terlihat sedikit segar. Wastafel dan toilet disini sangat bersih. Saya sangat yakin keseluruhan kebersihan di sini tetap terjaga, karena menurut saya jika kamar mandi sja bersih tentu saja yang lainnya juga bersih.

Toilet dan wastafel Senopati Kopi
Toilet dan wastafel Senopati Kopi

Di samping toilet terdapat sebuah tangga menuju ke atas, karena penasaran maka saya langsung naik saja. Sesampainya di atas saya menemui sebuah ruangan yang cukup luas dan sejuk, karena disini no smoking area.

Secara keseluruhan desain disini masih sama dengan ruangan dibawah, yaitu kombinasi dinding kaca besar dengan meja kursi kayu yang tertata rapi. Disini juga terdapat beberapa sofa yang menjadikan semakin banyak pilihan opsi untuk duduk.

Spot duduk disini cocok buat kalian yang butuh ketenangan untuk nugas maupun bekerja. Kalian juga bisa reservasi untuk rapat maupun sharing kelompok.

Spot Indoor atas Senopati Kopi
Spot Indoor atas Senopati Kopi

Karena ingin merokok, maka saya putuskan untuk turun kebawah. Setelah melewati area bar dan keluar lewat salah satu pintu kaca nya, maka saya menjumpai spot duduk smoking area yang sangat luas dan banyak sekali pilihannya.

Kombinasi dinding putih dengan beberapa meja kursi yang simpel membuat suasana disini lebih nyaman dan santai. Di beberapa sudut nya terdapat beberapa tanaman yang tertata rapi menjadikan hati lebih adem.

Senopati Kopi merupakan salah satu coffee shop yang mampu mendesain ruko menjadi tempat yang istimewa, karena untuk menata sebuah ruko menjadi kedai kopi bukan hal yang mudah.

Spot smoking area Senopati Kopi
Spot smoking area Senopati Kopi

Tidak berselang lama, secangkir hot latte saya tiba. Langsung ku minum dan ternyata rasanya istimewa. Ku bakar rokok sambil menikmati damainya Senopati Kopi. Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?

Empat tahun lebih Senopati Kopi beroperasi dan saya sangat salut. Sukses selalu Senopati Kopi. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya. Salam rahayu.

Peta Jalan Senopati Kopi Magelang
Peta Jalan Senopati Kopi Magelang

Senopati Kopi Magelang

Jl. Panembahan Senopati, Jurangombo Utara, Kec. Magelang Sel., Kota Magelang, Jawa Tengah 56123

Hari Buka: Senin – Kamis
Jam Buka: 09.00 WIB – 22.00 WIB
Jumat-Minggu: 09.00 WIB – 23.00 WIB

Instagram: @senopatikopi

Continue Reading

Mengenal Kopi Mocktail, Tren Minuman Kopi ala Cocktail

Dalam beberapa tahun terakhir ini es kopi susu masih menjadi tren dalam industri kopi. Selain bisa dikatakan mudah disajikan. Karena hanya memerlukan campuran kopi (biasanya espresso), susu dan pemanis, bisa gula aren ataupun sirup dengan berbagai macam rasa. 

Sangat simple, asupan kafein yang dicari didapat ditambah bonus tambahan sensasi rasa yang beragam. Tetapi es kopi susu ya “hanya seperti itu saja”, tidak ada inovasi yang benar-benar baru. Kemudian coffee mocktail memberikan cara baru untuk menikmati si hitam.

Nah di artikel ini akan dibahas secara singkat apa itu coffee mocktail.

Baca juga : Inilah Tren Bisnis Dan Usaha Kopi Di Tahun 2022

Cocktail Dan Mocktail

Perlu diketahui cocktail dan mocktail adalah dua hal yang sangat berbeda, meski dalam proses penyajiannya bisa dikatakan hampir sama. Yaitu mencampur berbagai macam minuman (mixology) untuk mendapatkan kreasi minuman yang lebih kompleks. Ya, masih banyak yang beranggapan keduanya adalah jenis minuman yang sama. 

Secara garis besar cocktail adalah minuman beralkohol yang dibuat dengan berbagai macam campuran, sedangkan mocktail adalah minuman non-alkohol yang meniru rasa dan bahannya. Mocktail menjadi semakin populer karena semakin banyak orang mencari minuman non-alkohol saat mereka keluar pergi ke resto ataupun coffee shop

Cocktail 

Cocktail adalah minuman beralkohol yang dibuat dengan alkohol, seperti vodka, gin, rum, atau wiski. Mudahnya cocktail bisa disebut minuman beralkohol. Cocktail juga bisa mengandung campuran, seperti jus atau soda, sering diberi hiasan berupa buah atau rempah. Kesegaran dari jus dan after taste alkohol yang sangat khas membuat cocktail menjadi terasa ringan untuk dinikmati.

Mocktail

Mocktail bisa dikatakan ejekan (mock / mengejek) bagi yang tidak  bisa menikmati cocktail. Merupakan campuran soda, jus buah atau sirup bermacam rasa bahkan rempah-rempah. Mocktail menjadi pilihan bagi orang-orang yang tidak bisa mengkonsumsi alkohol. Uniknya minuman ini bisa beraroma sama dan juga sama menyegarkannya dengan cocktail.

Menarik bukan?

Baca juga : 5 Perbedaan Utama Antara Kopi Instan Dan Kopi Bubuk

Coffee Cocktail

Coffee cocktail sudah muncul lebih dahulu, terutama di negara yang memiliki musim dingin seperti Amerika Serikat dan Eropa. Yang menarik banyak kreasi minuman menggunakan campuran kopi dan alkohol ini. Tentu saja minuman ini dibuat sebagai salah satu cara untuk menghangatkan badan dari dalam ketika musim dingin.

Irish coffee adalah salah satu jenis minuman coffee cocktail yang cukup terkenal. Merupakan minuman kopi yang dicampur dengan Irish whiskey, pemanis dan diberi sedikit topping krim di atasnya.

Baca juga : Mengenal Beberapa Budaya Ngopi Negara-Negara Di Dunia

Selain itu juga ada espresso martini yang juga dikenal vodka espresso.  Hal menarik dari minuman ini adalah meski namanya martini, tidak ada kandungan martini dalam minuman tersebut. Komposisi minuman ini hanya dua, yaitu espresso dan vodka.

Baca juga : Rasio Seduh Untuk Sajian Kopi Espresso Yang Nikmat

Coffee Mocktail

Perkembangan mocktail sampai juga di industri kopi. Rasa kopi yang biasanya cenderung pahit, mendapat sentuhan baru menggunakan berbagai macam campuran, baik itu dari buah, bunga, hingga rempah-rempah. Tidak ada catatan pasti kapan dimulainya tren coffee mocktail ini di Indonesia, mungkin 2-3 tahun lalu.

Apalagi menikmati kopi saat ini menjadi semacam kebutuhan hidup sehari-hari, bisa dikatakan tiada hari tanpa ngopi. Hal ini tentu menjadi pemantik bagi pelaku industri kopi untuk berinovasi, dan mengembangkan minuman hitam berkafein ini.

Seperti kita ketahui karakter cita rasa kopi yang kuat menjadikanya base minuman yang sangat baik. Jadi meskipun ditambah berbagai macam rasa, cita rasa kopi-nya tetap menonjol. Misalnya ketika diberi potongan buah strawberry, daun mint, ataupun perasan jeruk, rasa kopi tidak akan hilang.

Baca juga : Mengenal Kopi Cold Brew Dan Bagaimana Cara Membuatnya

Selain itu karena konsumsi alkohol di Indonesia yang tidak sebanyak di negara-negara beriklim dingin. Menjadikan coffee mocktail bisa dikatakan lebih berkembang di negara kita ini. Meskipun begitu tetapi tren ini masih belum bisa mengalahkan es kopi susu. Mungkin karena range harga dimana hampir 2x lipat dari es kopi susu. Ditambah coffee mocktail pasti akan sulit untuk di-take away, karena garnish dan lainnya.

Dalam industri kopi, coffee mocktail juga ada perlombaannya melalui World Barista Championship (WBC) yang diselenggarakan oleh World Coffee Events setiap tahun. Dimana wakil dari Indonesia juga sudah beberapa kali mengikutinya, yang cukup dikenal diantaranya Muhammad Aga (WBC 2018) dan Mikael jasin (WBC 2019).

Jadi bagi kalian yang berkunjung ke coffee shop langganan, jika ada menu coffee mocktail tidak ada salahnya mencoba. Menu kopi ini dengan coffee shop satu dengan yang lain pasti berbeda dan banyak ragamnya. Karena biasanya memang racikan dari barista itu sendiri. Bisa dikatakan kalau coffee mocktail merupakan signature drink.

LUDEN juga pernah membagikan tips dan tricks bagaimana membuat signature drink coffee mocktail es kopi kayu manis. Silahkan tulis di kolom komentar pengalamannya menikmati kafein dari coffee mocktail, atau kalian malah punya resep tersendiri.

Selalu ikuti informasi terbaru perkembangan dunia kopi bersama LUDEN. Salam rahayu.

Continue Reading