Mengenal Flair Alat Pembuat Kopi Espresso Manual

Menikmati espresso ketika di perjalanan atau saat bepergian, tidak harus mencari kedai kopi dulu. Dengan alat satu ini kalian bisa menghasilkan seduhan espresso dimanapun. Ya alat ini merupakan salah satu espresso manual maker portable.

Diberi nama Flair oleh pendirinya, alat ini selain bisa dibawa kemana-mana juga cantik untuk dipajang di meja dapur kalian. Tentu saja alat ini tidak memerlukan sumber daya listrik, murni hanya memerlukan tenaga manusia.

Nah, untuk artikel kali ini kami secara khusus akan membahas Flair.

Baca juga : Rasio Seduh Untuk Sajian Kopi Espresso Yang Nikmat

Sejarah Flair

Flair diciptakan oleh seseorang dari Brazil bernama Sergio Landau, yang merupakan pecinta espresso dan juga biomedical engineer. Latar belakangnya membuat alat ini tentu saja supaya bisa menikmati espresso di rumah, dan tanpa listrik. Pengalamannya selama 30 tahun di engineering diterapkan dalam pembuatan alat ini.

Perjalanan Flair dimulai pada tahun 2016, dimana tentu sebelumnya sudah banyak melewati proses prototype, dll. Proyek tersebut diawali melalui Kickstarter, merupakan semacam pendanaan yang melibatkan masyarakat luas (crowdfunding) untuk produk-produk kreatif. Bisa dikatakan Flair merupakan sedikit dari beberapa proyek yang berkaitan dengan kopi dan sukses.

Dana yang dibutuhkan melalui Kickstarter awalnya sebesar $45.000 yang kemudian dinaikkan menjadi $58.000. Yang membedakan dengan proyek-proyek lainnya tentu saja sang penemu, Sergio Landau. Dimana dia sudah menyiapkan semuanya, jadi tinggal proses produksi, dan pendanaan tersebut digunakan untuk produksi awal Flair yang berjumlah 800 buah.

Baca juga : Mengenal Sejarah Singkat Metode Seduh Manual Brewing

Akhirnya proses produksi Flair dimulai pada Januari 2017, dan langsung diterima oleh para penggiat kopi. Seiring berjalannya waktu Flair mengalami berbagai perubahan dan pengembangan dan juga beberapa varian.

Bagian-Bagian Flair

Meski Flair memiliki beberapa varian, bagian-bagian utamanya tetap sama. Yang pertama merupakan base, yang berfungsi sebagai dasar dan sebagai tempat gelas untuk menampung hasil seduhan. Kemudian kedua ada lever/tuas yang terhubung dengan base. Di tuas inilah tenaga yang dihasilkan untuk membuat tekanan dalam pembuatan espresso.

Selanjutnya ada brew head yang terdiri dari silinder (group head) yang terbuat dari stainless, portafilter, shower screen, piston, juga ada semacam corong plastik agar memudahkan untuk memasukan kopi ke dalam portafilter, gelas ukur, serta tamper alumunium.

Baca juga : Mengenal Sejarah Dan Komponen Dari Mesin Espresso

Yang menarik Flair ini modular, jadi bisa dilepas satu-satu. Dan pemasangannya juga sangat mudah. Untuk itu juga disediakan tas kecil untuk menampung bagian-bagian ini, sangat memudahkan, dan bisa dibawa ke mana-mana. 

Varian Flair

Flair memiliki beberapa varian dari awal diproduksinya hingga kini yang kalian bisa pilih sesuai kebutuhan.

Flair Classic

Merupakan Flair yang masih orisinil, bentuknya sama dengan produksi awal. Portafilter bisa menampung kopi 12-18 gr, dan penampung air berkapasitas 60 ml. 

Baca juga : Mengenal Asal Usul Dan Cara Kerja Alat Seduh Kopi Moka Pot

Flair Signature

Pada varian ini, Flair memperkenalkan pressure gauge/manometer. Yang berfungsi untuk melihat tekanan yang dihasilkan. Portafilter bisa menampung kopi 12-18 gr, dan penampung air berkapasitas 60 ml.

Flair Pro Dan Pro 2.0

Selain pressure gauge/manometer pada varian ini juga memiliki portafilter yang lebih besar serta thermal mass yang lebih baik dari varian sebelumnya. Hal ini membuat panas air lebih terjaga. 

Baca juga : Mengenal Lebih Dalam Tentang Apa Itu Pour Over Coffee

Flair Neo

Soal desain bisa dikatakan sedikit mundur ke varian classic, tetapi sudah dilengkapi dengan pressurized basket.

Flair 58

Varian terbaru dari Flair, memperkenalkan ukuran portafilter standard yaitu 58 mm, dan juga menggunakan handle layaknya portafilter mesin-mesin espresso komersial.

Menggunakan Flair Dan Cita Rasa Yang Dihasilkan

Cara membuat espresso menggunakan Flair hampir sama dengan menggunakan ROK Presso. Sama-sama menggunakan tenaga manusia untuk menghasilkan tekanan yang diperlukan. Yang membedakan ROK Presso menggunakan 2 tuas, semntara Flair hanya 1. Tekanan yang dihasilkan Flair bisa mencapai 9 bar, tidak kalah kan dengan mesin espresso kelas komersial.

Secara garis besar cara menggunakan Flair seperti ini. Pertama rebus air dan tuangkan beberapa ml ke dalam silinder untuk pemanasan awal (preheat). Sementara itu, giling 13-18 gr kopi, letakkan di portafilter, dan gunakan tamper yang disertakan untuk memadatkan bubuk kopi.

Pasang semua komponen, tuangkan air ke dalam silinder, kemudian tekan tuas dengan kekuatan 15 kg atau lebih. Cukup menggunakan satu lengan untuk menurunkan tuasnya, tidak perlu terlalu keras,  juga tidak terlalu ringan. Tekan terus hingga seduhan turun ke dalam gelas, espresso siap dinikmati.

Baca juga : Mengenal Apa Itu Flavor Wheel Atau Roda Rasa Kopi

Nah, meskipun manual, tentu juga perlu kalibrasi agar menghasilkan seduhan espresso yang nikmat. Yang perlu diperhatikan antara lain, dose yang digunakan dan juga kasar/halusnya bubuk kopi yang ditempatkan di portafilter.

Oleh karena itu mungkin perlu beberapa kali mencoba agar seduhan yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Selalu gunakan kopi yang digunakan masih fresh, agar menghasilkan seduhan yang optimal.

Sudah pernah mencoba hasil seduhan espresso dengan menggunakan Flair, bagaimana jika dibandingkan dengan ROK Presso ? Atau mungkin memiliki alat ini di rumah ? Bisa berbagi pengalamannya di kolom komentar.

Selalu ikuti informasi terbaru perkembangan dunia kopi bersama LUDEN. Salam rahayu.

Continue Reading

Review Singkat Coffee Shop Norture Coffee Muntilan

Muntilan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Magelang yang mengalami peningkatan pada lini industri kopinya, hal tersebut bisa dilihat dari semakin menjamurnya kedai kopi di daerah tersebut. Kali ini saya mengunjungi salah satu coffee shop disana yang bernama Norture Coffee.

Baca juga : Review Novikovi, Tempat Ngopi Santai di Kabupaten Magelang 

Coffee shop ini berada di Jl. Sleko No.4B, Tambakan, Muntilan, Kabupaten Magelang. Untuk teman – teman yang tidak paham daerah Muntilan seperti saya bisa gunakan aplikasi google maps dengan memasukkan keyword “Norture Coffee”.

Setelah mengikuti panduan dari google maps, akhirnya saya sampai di Norture Coffee. Kedai kopi ini berada di komplek ruko, sehingga memiliki lahan parkir memadai yang mampu menampung beberapa mobil dan sepeda motor.

Tempat parkir Norture Coffee
Tempat parkir Norture Coffee

Tampilan depan coffee shop ini sangat simpel dan minimalis dengan dominasi warna yang gelap, serta terdapat tulisan “NORTURE COFFEE” di dinding atas yang besar menjadikan tempat ini mudah dikenal oleh orang – orang yang melewati daerah sini. Di bagian depan juga terdapat beberapa meja kursi di kanan kirinya, serta terdapat pintu kaca di tengahnya.

Tanpa basa basi saya langsung masuk ke dalam melewati pintu kaca. Di dalam saya menemui meja bar yang proper di sebelah kiri dan beberapa meja kursi di sisi kanan. Tidak berselang lama sang barista menyapa dengan ramah, kemudian saya menghampirinya untuk memesan menu.

Selain ramah, barista disini juga sangat menguasai produk yang dijual. Untuk menu disini sudah sangat komplit untuk sebuah coffee shop. Norture coffee menyajikan beberapa jenis varian minuman, mulai dari black coffee, white coffee, manual brew, frappuccino, ice blend, signature drink, mocktail, dan tentu saja terdapat varian minuman non kopi.

Menu Norture Coffee
Menu Norture Coffee

Untuk menu makanannya sendiri juga banyak pilihan, seperti Signature dish, pasta, snacks, dan platters. Harga disini juga masih ramah, dimana untuk minuman mulai dari dua puluhan ribu sampai yang termahal di angka tiga puluh lima ribu dan harga makanan mulai dari dua puluh ribu sampai tiga puluh tiga ribu.

Karena menggunakan mesin espresso La Marzocco single serta sang barista bercerita jika disini menggunakan full arabika untuk kopi espresso based nya, maka saya putuskan untuk memesan secangkir hot latte. Beberapa dari kita sudah mengetahui proses pembuatan hot coffee latte, tetapi saya penasaran hasil hot latte jika menggunakan full arabika yang diseduh menggunakan mesin La Marzocco.

Baca juga : Yang Perlu Diperhatikan Ketika Membuat Hot Latte

Setelah melakukan pembayaran, maka saya berkeliling melihat suasana indoor disini. Meja bar di Norture Coffee sangat simpel dan minimalis, tetapi fungsional. Sebuah mesin La Marzocco single serta dua buah grinder besar berdiri gagah. Disisi lainnya terdapat beberapa alat seduh manual dengan beberapa beans yang dipajang dengan rapi.

Bar Norture Coffee
Bar Norture Coffee

Di seberang meja bar terdapat beberapa spot duduk dengan penataan meja kursi yang simpel. Di ujung tembok menggunakan kursi dari semen yang memanjang dari depan ke belakang, kemudian di depannya terdapat beberapa meja serta kursi besi yang tertata rapi. Untuk ruangan indoor disini tidak boleh merokok.

Spot duduk Indoor Norture Coffee
Spot duduk Indoor Norture Coffee

Berhubung saya seorang perokok, maka saya putuskan menuju teras depan yang menjadi area smoking coffee shop ini. Di kedua sisi tembok area smoking terdapat kursi yang memanjang, serta beberapa meja dan kursi kayu yang tertata rapi. JIka spot duduk penuh, Norture Coffee menyediakan beberapa meja kursi portabel yang bisa ditata di depan teras coffee shop.

Smoking Area Norture Coffee
Smoking Area Norture Coffee

Tidak berselang lama saya duduk, tiba – tiba sang barista datang membawakan hot latte pesanan saya. Langsung saja saya angkat cangkir warna hitam dan mulai menyeruput minuman hangat tersebut. Mantap, satu kata untuk sajian hot latte dari Nurture Coffee.

Full arabika, mesin espresso La Marzocco, serta barista handal memang kombinasi yang tepat.

Hot Latte Norture Coffee
Hot Latte Norture Coffee

Perjalanan jauh dari kota Magelang menuju Norture Coffee terbayar lunas oleh kombinasi secangkir kopi yang mantap dengan sebatang rokok. Kemudian saya buka laptop untuk melanjutkan tugas yang menumpuk. Meskipun smoking area berada di luar dan di pinggir jalan raya, tetapi masih nyaman untuk nugas maupun kerja menggunakan laptop.

Tidak terasa hot latte saya sudah habis, kemudian saya putuskan untuk memesan manual brew. Saya masuk lagi ke dalam menemui sang barista untuk memesan manual brew. Setelah berdiskusi dengan sang barista, maka saya putuskan memesan beans kerinci yang diseduh menggunakan V60.

Baca Juga : Cara Menyedduh Kopi Menggunakan V60

Karena sang barista sangat ramah, maka saya tetap berada di bar untuk melihat proses seduh kopi nya. Sambil mempersiapkan peralatan, kami berdua ngobrol panjang lebar. Barista disini sunggun profesional, mulai dari komunikasinya, persiapan menyeduh, proses menyeduh, sampai pasca menyeduh dilakukan dengan proper dan tetap menjaga kebersihan.

Barista Norure Coffee Menyedduh Manual Brew
Barista Norure Coffee Menyeduh Manual Brew

Saya tetap duduk di depan bar untuk menikmati hasil seduhan manual brew disini sambil ngobrol dengan sang barista. Komunikasi yang baik dan tepat dengan konsumen merupakan salah satu kunci dari kelancaran usaha coffee shop. Tidak terasa minuman sudah habis dan saya berpamitan untuk pulang.

Dari Norture Coffee kita bisa belajar, jika usaha coffee shop tidak segampang atau semudah yang dibayangkan. Referensi yang banyak, persiapan yang bagus, serta konsep yang matang merupakan salah satu kunci usaha coffee shop bisa berjalan dengan baik.

Baca Juga : Tren Bisnis dan Usaha Kopi Tahun 2022

Terimakasih dan sukses selalu untuk Norture Coffee. Sampai jumpa pada artikel seru selanjutnya. Salam rahayu.

Peta Jalan Norture Coffee Muntilan
Peta Jalan Norture Coffee Muntilan

Norture Coffee Muntilan

Jl. Talun Jl. Sleko No.4B, Tambakan, Muntilan, Kec. Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 56412

Hari Buka: Senin – Minggu
Jam Buka: 10.00 WIB – 23.00 WIB

Kontak: 0819-9079-5412
Instagram: @norturecoffee

Continue Reading