Review Singkat Coffee Shop D’Saben Coffee Ambarawa

Ambarawa merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Semarang yang memiliki industri kopi yang semakin meningkat, hal tersebut terlihat dari terus bertambahnya roastery dan coffee shop baru bermunculan. Dikelilingi oleh hamparan perkebunan kopi “lawas” yang masih eksis dan dikelola dengan baik, menjadikan tradisi minum kopi sangat melekat di masyarakat Ambarawa.

Baca Juga : Beberapa Tradisi Ngopi Yang Unik di Indonesia

Kali ini saya mengunjungi sebuah coffee shop baru di Ambarawa yang bernama d’Saben Coffee yang lokasinya cukup strategis, karena dekat dengan Museum Kereta Api Ambarawa dan Benteng Willem I. Lebih tepatnya berada di komplek ruko depan RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo. Kalian bisa menemukan di Google Map dengan memasukan keyword d’Saben Coffee.

Dinding roster unfinished serta dinding kaca berbingkai kayu adalah tampak depan dari coffee shop berlantai dua ini. Sekilas terlihat simple dan minimalis dengan pemandangan hamparan sawah yang luas berada di depannya.

Tampak Depan d’Saben Coffee
Tampak Depan d’Saben Coffee

Pertama kali masuk kedai ini kita menjumpai meja bar dan kasir berada di sisi kiri, serta beberapa spot duduk yang ditata rapi di sisi kanan. Langsung saja saya menuju bar untuk memesan secangkir kopi. Terdapat mesin espresso VBM Lollo Volumetric single group yang bersanding dengan grinder Compak K3 Doser diatas meja bar ini. 

Meja Bar d’Saben Coffee
Meja Bar d’Saben Coffee

Menu minuman di d’Saben Coffee tidak terlalu banyak, tetapi komplit untuk sebuah coffee shop. Untuk menu makanannya ada banyak pilihannya, mulai dari cemilan sampai makanan berat ada semua. Disini menggunakan house blend dari steam & brew karya dari koh Lukas dengan komposisi 70% arabika dan 30% robusta, jadi saya memutuskan memesan secangkir hot latte.

Baca Juga : Kisah Koh Lukas Mendirikan Steam & Brew

Disini sudah tersedia pembayaran tunai dan nontunai, dimana itu sudah menjadi syarat wajib untuk sebuah coffee shop di jaman sekarang. Setelah membayar, saya sempatkan duduk di salah satu spot depan meja bar. Kursinya cukup nyaman dan saya disuguhi pemandangan hamparan sawah yang sangat indah. Saya bertanya pada barista disini, mbak disini boleh ngerokok gak ? Enggak boleh mas, disIni no smoking, kalau mau merokok bisa diatas dan pemandangannya lebih bagus, kata sang barista.

Indoor d’Saben Coffee
Indoor d’Saben Coffee

Diatas pemandangannya lebih bagus? ok mbak saya pindah keatas, baik mas nanti minumannya saya antar, kata si barista. Bergegas saya naik ke atas melewati anak tangga besi berwarna hitam. Wow,,,, benar kata mbak barista dibawah guman saya, Diatas sini saya disuguhi pemandangan yang lebih luas, mulai dari hamparan sawah dan beberapa gunung terlihat dari sini.


Outdoor Bagian Atas d’Saben Coffee
Outdoor Bagian Atas d’Saben Coffee

Ada beberapa spot duduk bagian atas dari d’Saben Coffee, dimana salah satu sisi terdapat atap dan di sisi lainnya tanpa atap. Untuk yang dibawah atap terdapat spot “lesehan” dengan alas rumput sintetis dan beberapa meja kursi. Kemudian yang tidak ada atap terdapat meja panjang di ujung bangunan dengan kursi yang ditata sejajar menghadap sawah serta beberapa meja kursi di tengah.

Outdoor d”Saben Coffee
Outdoor d’Saben Coffee

Kali ini saya memilih duduk di spot yang tidak ada atap, karena dapat melihat pemandangan yang lebih luas serta  bisa merasakan suasana sejuk nan hangat Ambarawa sore ini. Tidak berselang lama sebuah kereta wisata melintas di belakang persawahan, sungguh ini bagus sekali. Di sisi utara terlihat gunung Ungaran dan gunung Telomoyo serta gunung Merbabu di sisi selatan.

Outdoor d’Saben Coffee
Outdoor d’Saben Coffee

Sedang asyik menikmati pemandangan sore ini, tiba – tiba mbak barista datang, mas,, ini hot latte nya, kata si barista. Ok makasi mbak, saut saya. Kemudian langsung saja seruput selagi masih hangat, mantap betul rasa dari hot latte dari d’Saben Coffee.

Sebatang rokok ditemani secangkir hot latte dan hangatnya suasana sore Ambarawa merupakan salah satu nikmat yang tiada duanya.

Baca Juga : Sunkop Coffee, Coffee Shop Modern Minimalis di Ambarawa

Tak terasa hot latte sudah habis tetapi masih ingin menikmati indahnya sore ini, alhasil saya turun ke bawah untuk memesan segelas ice americano. Tidak salah saya menghabiskan sore ini di d’Saben Coffee.

Kesimpulan saya mengenai d’Saben Coffee adalah indah, karena bagi saya ini merupakan satu satunya kedai kopi di Ambarawa saat ini yang bisa menyuguhkan pemandangan yang sangat indah. Tidak hanya menjual pemandangan, tetapi coffee shop ini memiliki kualitas minuman kopi yang sungguh nikmat. 
Sukses selalu d’Saben Coffee dan sampai jumpa di artikel selanjutnya. Salam rahayu.

ukses selalu d’Saben Coffee dan sampai jumpa di artikel selanjutnya. Salam rahayu.

Peta Jalan D'Saben Coffee
Peta Jalan D’Saben Coffee

D’Saben Coffee Ambarawa

Warunglanang, Lodoyong, Kec. Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah 50611

Hari Buka: Senin – Minggu
Jam Buka: 12.00 WIB – 22.00 WIB
Kontak: 0813-9174-8413
Instagram: @dsaben.coffee

Continue Reading

Mengenal Tentang Apa Itu Kopi Lanang atau Peaberry

Industri specialty coffee menjadikan kopi komoditas yang cukup menjanjikan. Dimulai dari proses penanaman, panen, pasca panen, sortir, sangrai dan kemudian hasil seduhannya bisa dinikmati. Proses yang cukup lumayan panjang untuk menikmati secangkir kopi.

Dalam proses sortir tersebut tentu saja dipisahkan antara biji kopi dengan kualitas baik dan cacat. Biji kopi lanang biasanya juga dipisahkan sendiri dalam proses ini. Nah dalam artikel ini kami akan membahas apa itu kopi lanang.

Baca juga : Sejarah Masuknya Kopi Di Indonesia Yang Kamu Wajib Tahu

Apa Itu Kopi Lanang ?

Kopi lanang merupakan sebutan untuk biji kopi yang mengalami kelainan (anomali). Kelainan di sini bukan berarti biji kopi tersebut buruk. Selama tidak ada cacat, biji kopi tersebut masih bisa dinikmati. Bahkan kopi ini cukup banyak penikmatnya di tanah air.

Di Indonesia kopi ini disebut kopi lanang, semenatara di pasar internasional kopi lanang ini disebut peaberry. Bentuk kelainan kopi lanang ini bisa dilihat dari bentuknya. Biasanya waktu pemanenan pun sudah bisa diidentifikasi dan kemudian dipisahkan waktu proses sortir. 

Bentuk biji kopi lanang berbeda dari biji kopi pada umumnya. Jika biji kopi biasanya berbentuk seperti setengah bola yang lonjong, satu sisi pipih sementara sisi lainnya membulat. Untuk biji kopi lanang bentuknya hampir lonjong membulat seutuhnya.

Jadi dalam 1 cherry kopi hanya terdapat 1 biji utuh (monokotil), tidak terbagi dua (dikotil). Kelainan ini terjadi bisa karena beberapa faktor, bukan merupakan hasil rekayasa tetapi alami. Bisa karena kelainan genetik biji kopi, malnutrisi dan juga penyerbukan yang kurang sempurna.

Baca juga : Mengenal Perbedaan Kopi Espresso Dan Manual Brew

Hasil Produksi Kopi Lanang

Sudah jelas bahwa kopi lanang bukan merupakan rekayasa tetapi alami. Selain itu kopi ini juga bukan berasal dari spesies atau varietas tanaman kopi tertentu. Baik robusta, arabika maupun jenis lainnya, ada kemungkinan terdapat biji kopi lanang. Tetapi jumlahnya hanya sedikit dalam setiap pemanenan.

Ada statistik yang menyebutkan bahwa produksi kopi lanang tidak lebih dari 5% dari total satu kali panen. Bisa diartikan dalam 1 kg cherry kopi hanya terdapat 50 gram biji kopi lanang. Jika kalian penikmat kopi lanang yang dalam sebulan menghabiskan 250 gr kopi. Bisa kita bandingkan, perlu sekitar 5 kg biji kopi biasa, sangat jomplang bukan perbandingannya ?

Baca juga : Mengenal Lebih Dalam Kopi Tubruk, Sajian Kopi Khas Indonesia

Pemrosesan dan Cita Rasa Kopi Lanang

Jika ada yang terbiasa membeli biji kopi mentah (green beans), tidak menutup kemungkinan akan menemukan kopi lanang. Tetapi beberapa prosesor biasanya sudah mensortasi antara biji kopi biasa dan kopi lanang.

Setelah sortasi, biji kopi lanang juga akan disangrai sendiri secara terpisah. Hal ini dilakukan karena bentuknya yang sangat berbeda dari biji kopi biasa, tentu akan menghasilkan karakter yang berbeda ketika disangrai.

Ada referensi yang menyebutkan cita rasa biji kopi lanang sama dengan single originnya. Hanya saja sedikit lebih asam, aromanya juga lebih kompleks dan memiliki body yang lebih tebal, bahkan ada juga yang menyebutkan aromanya mirip kopi luwak.

Baca juga : Mengenal Apa Itu Flavor Wheel Atau Roda Rasa Kopi

Nilai Jual Kopi Lanang

Dengan jumlah produksi tidak lebih dari 5% dari total panen kopi. Tentu saja nilai jual kopi lanang lebih mahal dari biji kopi biasa. Biji kopi lanang yang telah disangrai bisa dibanderol Rp 250.000,- per kilogram. Hal ini karena tentu saja karena proses sortir yang perlu ketelitian lebih daripada biji kopi biasa.

Harga kopi lanang juga menyesuaikan jenisnya, harga kopi lanang arabika pasti berbeda dengan kopi lanang robusta. Yang menarik harganya bisa mencapai 1 juta rupiah per kilogram jika merupakan proses pencernaan luwak liar.

Selain itu juga ada pendapat, bahwa kopi lanang berkhasiat untuk menambah stamina laki-laki. Tetapi belum ada penelitian atau uji secara klinis mengenai pendapat tersebut. 

Baca juga : Inilah Beberapa Tradisi Ngopi Yang Unik Di Indonesia

Jadi sudah pernah mencicipi kopi lanang, atau malah belum pernah ? Tidak ada salahnya kalian mencobanya. Kalau sukanya arabika, silahkan dicoba kopi lanang arabika. Kalian bisa temukan dengan mudah di banyak marketplace. Boleh juga berbagi di kolom komentar pengalamannya mengkonsumsi kopi lanang. 

Jangan lupa, selalu ikuti informasi terbaru perkembangan dunia kopi bersama LUDEN. Salam rahayu.

Continue Reading

Coffee Shop dan Skatepark, Fifty-Fifty Cafe Magelang

Memiliki kontur daerah berupa pegunungan menjadikan Magelang sebagai tempat tumbuh kembangnya beberapa jenis tanaman kopi. Banyak sekali kelompok tani di Magelang yang mulai menggarap perkebunan kopi dengan serius, sehingga kualitas biji kopi yang dihasilkan juga semakin baik. Berkembangnya perkebunan kopi berbanding lurus dengan semakin banyaknya kedai kopi baru yang bermunculan, hal tersebut menandakan bahwa industri kopi di Magelang meningkat.

Kali ini kami berkunjung ke sebuah coffee shop di Magelang yang memiliki konsep unik dan beda dari yang lain, karena tempat tersebut memiliki sebuah skatepark. Fifty Fifty Cafe and Skatepark namanya. Ngopi sambil bermain skate? Mantap bukan?

Fifty Fifty Cafe and Skatepark berlokasi di daerah Pagiren, Jambewangi, Secang, Kabupaten Magelang. Tidak sulit untuk menemukan kedai kopi ini, karena aksesnya sangat mudah. Kalian bisa masuk ke jalan Barito II yang berada tepat di seberang pintu masuk utama RSJ  Prof. dr. Soerojo Magelang, kemudian lurus sampai mentok baru belok kiri dan coffee shop ini berada di kanan jalan. Untuk lebih mudahnya bisa gunakan Google Maps dengan memasukan keyword 50/50 ( Fifty Fifty ).

Baca Juga : The Cabin, Tempat Ngopi Santai di Magelang

Sesampainya di lokasi, kita langsung bisa menyimpulkan bahwa konsep bangunan kedai kopi ini adalah industrial modern minimalist. Sebuah bangunan kotak ber finishing semen expose dengan pintu kaca di tengah yang diapit dua dinding kaca besar adalah pemandangan sisi depan dari coffee shop ini, serta terdapat dinding roaster yang memanjang bagaikan pagar. Di depan pintu kaca terdapat space kecil untuk beberapa konsumen. Untuk parkir motor berada di depan sepanjang dinding roaster, tetapi untuk parkir mobil berada di bahu jalan yang akan dipandu oleh tukang parkir yang ramah.

Baca juga : On the Rocks Coffee Salatiga, Coffee Shop Berkonsep Modern Minimalist

Tampak depan 50.50 Cafe and Skatepark Magelang
Tampak depan 50.50 Cafe and Skatepark Magelang

Konsep industrial minimalist sangat kental ketika masuk ke dalam bangunan utama, karena di dalam ruangan indoor ini hanya menggunakan sedikit perpaduan warna saja, yaitu abu semen, hitam, dan coklat kayu. Di salah satu sisi terdapat dinding kaca besar yang langsung bisa terlihat area skatepark. Meja dan kursi berbahan besi dan kayu diletakan dengan sangat nyaman. Pemilihan warna, penataan dan penggunaan material bangunan sangat tepat, sehingga ruangan ini terlihat simpel dan luas.

Indoor Fifty Fifty Cafe and Skatepark Magelang
Indoor Fifty Fifty Cafe and Skatepark Magelang

Langsung saja kita menuju ke meja bar yang berada di sisi ujung bangunan indoor ini. Meja bar di Fifty Fifty Cafe and Skatepark menggunakan roaster yang disusun rapi serta semen expose sebagai alas menjadikan konsep industrial minimalist nya semakin kuat. Di Atas meja bar terdapat sebuah mesin espresso double group berwarna hitam dengan logo kedai kopi ini. Selain itu juga terdapat grinder, beberapa simple sirup, dan single origin yang tertata rapi. Dinding sisi belakang bar tidak ada pajangan yang mengganggu, hanya terdapat logo yg simple menggunakan papan skate.

Meja Bar 50.50 Magelang
Meja Bar 50.50 Magelang

Sesampainya di meja bar, kita disambut ramah oleh barista disini. Menu di Fifty Fifty Cafe and Skatepark sangat komplit, seperti coffee based, ice coffee, non coffee, snack, dan food. Kali ini saya menjatuhkan pilihan pada hot latte untuk sajian kopi saat ini. Cara membuat  hot coffee latte sangat mudah, tetapi bagaimana jadinya bila menggunakan mesin yang unik serta house blend yang dimiliki Fifty Fifty Cafe and Skatepark?

Menu Fifty Fifty Cafe and Skatepark
Menu Fifty Fifty Cafe and Skatepark

Setelah memesan menu, kita harus membayar langsung. Seperti biasa, hampir semua coffee shop sudah menerima pembayaran tunai dan nontunai, begitu pula di Fifty Fifty Cafe and Skatepark.

Sebelum mencari spot duduk yang nyaman, saya sempatkan ke toilet dulu. Terdapat sebuah kloset duduk didalam toilet dan tempatnya bersih. Kemudian saya keluar lewat sisi samping dan menjumpai sebuah skatepark yang sangat luas. Seketika saya hanya terdiam dan berdecak kagum, mantap sekali ini tempat. 

Area Skatepark 50.50 Magelang
Area Skatepark 50.50 Magelang

Meskipun saya bukan pelaku olahraga skateboard, tetapi melihat skatepark seperti ini sungguh sangat kagum. Kita semua tahu bahwa di Indonesia sangat sedikit sekali fasilitas untuk olahraga skateboard, apalagi di daerah kota kecil. Untuk memuaskan hasrat dan hobinya, kebanyakan pemain skateboard bermain di fasilitas umum. Meskipun sebenarnya mengganggu, tetapi mau dimana lagi? Pemerintah kita juga belum bisa memfasilitasinya.

Ketika kami berjalan jalan mengelilingi area skatepark tersebut, tiba – tiba barista disana menawari sebuah papan skate. Mas mau main ndak ? ini ada papan. Tanpa basa basi saya ambil papan tersebut dan mulai berselancar pelan. Karena tidak pro dalam bermain skate, saya cuman berseluncur kesana kemari, tetapi itu sangat puas.

Kemudian saya sejenak istirahat di salah satu sisi area skatepark sambil menghela nafas, seru juga bermain skate. Di semua sisi skatepark bisa untuk duduk – duduk santai. Tidak lama kemudian pesanan saya datang. Mau ditaruh mana mas kopinya ? Disini saja mbak, jawab saya. Saya bertanya ke barista tersebut, mbak kok gak ada yang main sih ? Ini masih siang mas, biasanya mulai ramai yang main itu sore sampai malam.

Hot Latte 50.50 Magelang
Hot Latte 50.50 Magelang

Hot latte saya sruput, wuihh mantap sekali. Kopi Latte disini sungguh enak sekali dan saya suka, tetapi kalau sambil bermain skate lebih cocok pesan minuman yang dingin. Tanpa pikir panjang saya order lagi segelas ice americano.

Ternyata di belakang bangunan utama terdapat halaman outdoor yang cukup besar dan mampu untuk menampung banyak konsumen. Spot ini cocok untuk kalain yang dateng rame – rame dan bisa melihat para pemain skateboard beraksi.

Outdoor 50.50 Cafe and Skatepark Magelang
Outdoor 50.50 Cafe and Skatepark Magelang

Kami sangat puas datang kesini, karena mendapatkan pengalaman baru dalam mengunjungi sebuah coffee shop. Selain konsep yang sangat kuat, tetapi Fifty Fifty Cafe and Skatepark juga memberikan satu sentuhan berbeda dari pada kedai kopi lainnya. Inilah yang kami salut, karena sedikit berbeda akan lebih baik daripada sedikit lebih baik. Masih ada peluang untuk kalian yang ingin membuka sebuah coffee shop, asalkan memiliki konsep yang jelas serta bisa memberikan experience yang menarik untuk konsumen.

Baca Juga : Trend Bisnis Kopi Tahun 2022
Sekian perjalanan kami, sampai jumpa pada artikel selanjutnya, salam rahayu. Fifty Fifty Cafe and Skatepark recommend.

Peta Jalan Fifty Fifty Cafe Magelang
Peta Jalan Fifty Fifty Cafe Magelang

50/50 (Fifty Fifty) Cafe

Pagiren, RT.29/RW.13, Pagiren, Jambewangi, Kec. Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 56195

Hari Buka: Senin – Minggu
Jam Buka: 14.00 WIB – 22.00 WIB
Kontak: 0896-5255-3697
Instagram: @50.50.mgl

Continue Reading