Review Mesin Espresso VBM Lollo Volumetric Single Group

Banyak sekali keuntungan yang didapat ketika sebuah coffee shop memiliki mesin espresso, seperti semakin banyak varian menu minuman yang bisa dibuat, kemudian kapasitas produksi yang semakin banyak, dan tentu saja akan terlihat lebih proper. Saat ini banyak dijumpai mesin espresso yang dijual di pasaran dengan harga, bentuk, rupa, dan model yang sangat bervariasi. 

Baca Juga : Tips Memilih Mesin Espresso

Kali ini kita berkesempatan me review dan unboxing mesin Espresso VBM LOLLO Volumetric 1 Group yang didistribusikan oleh TOFFIN Indonesia. Tidak hanya mesin espresso, tetapi kita juga kedatangan sebuah grinder COMPAK K3 DOSER. Saat pengiriman barang dan instalasi mesin akan didampingi oleh teknisi berpengalaman dan trainer handal dari pihak TOFFIN Indonesia.

Pengiriman mesin oleh TOFFIN
Pengiriman mesin oleh TOFFIN

Mesin espresso dan grinder kopi dengan packing kardus warna coklat sudah diturunkan beserta bonus dari pihak distributor berupa milk jug, knock box, dan tamper. Sebelum proses instalasi mesin, teknisi dari TOFFIN akan mengecek kelistrikan tempat kita terlebih dahulu yang meliputi tegangan listrik, jalur ground, dan stabilizer. Kita semua tahu musuh utama dari barang elektronik adalah listrik, begitu pula dengan mesin espresso.

Setelah listrik aman, kemudian kami melakukan unboxing dengan membuka kardus dari mesin espresso VBM LOLLO VOLUMETRIC 1 GROUP warna hitam. Pertama kali membuka kardus kita mendapati stereoform sebagai pengunci mesin dengan kardus, setelah itu dibuka terdapat sebuah manual book, kemudian ada satu kardus kecil yang berisi kelengkapan mesin berupa portafilter single shot, double shot, dan terdapat blind porta yang berfungsi untuk backflush.

Unboxing VBM LOLLO VOLUMETRIC
Unboxing VBM LOLLO VOLUMETRIC

Butuh dua orang untuk mengeluarkan mesin espresso ini, sebelum diangkat kita pastikan dahulu meja yang akan dipakai sudah aman dan bersih. Setelah mesin espresso diletakan diatas meja, maka teknisi akan melanjutkan instalasi mesin yang meliputi kelistrikan serta pemasangan selang jalur keluar masuknya air. Mesin Espresso VBM LOLLO ini berskala komersial yang mampu memproduksi 50 cup lebih per jam nya, sehingga cocok untuk usaha coffee shop menengah.  

Sebelum mesin espresso dinyalakan, kita unboxing sekalian grinder COMPAK K3 DOSER. Dalam paketnya terdapat satu set grinder beserta manual book. Tentu saja grinder ini lebih ringan dari pada mesin espresso sebelumnya, sehingga tidak perlu bantuan orang lain untuk mengangkatnya. Langkah selanjutnya kita pasangkan hopper dengan grinder dan kita posisikan bersebelahan dengan mesin espresso.

Unboxing Grinder COMPAK K3 Doser
Unboxing Grinder COMPAK K3 Doser

Setelah selang sumber air dan pembuangan terpasang maka kita colokan mesin ke listrik dan tekan tombol power yang berada di kanan mesin. Berhubung ini mesin baru, maka ketika setelah dihidupkan akan menyedot sumber air untuk ditampung di dalam mesin. Mesin ini memiliki dua indikator, yang sebelah kiri sebagai penunjuk pressure dari pump dan yang sebelah kanan sebagai penunjuk pressure steam, dimana ketika indikator sudah mencapai 1 bar maka mesin sudah siap untuk dipakai. Kemudian untuk tombol volumetrik nya berada di tengah atas mesin ini. 

Baca Juga : Mengenal Komponen Mesin Espresso

Mesin Espresso VBM LOLLO VOLUMETRIC
Mesin Espresso VBM LOLLO VOLUMETRIC

Setelah proses instalasi mesin selesai, maka kita akan lanjut untuk mencoba kemampuan mesin espresso ini bersama dengan trainer professional dari toffin. Grinder COMPAK K3 DOSER ini memiliki tombol power di sisi kanan bawah. Untuk mengatur grind size nya ada berada disisi atas grinder dan dibawah hopper dengan cara diputar ke kiri untuk ke ukuran yang lebih kasar, atau ke kanan untuk ukuran yang halus. 

Baca Juga :  Jenis – Jenis Grind Size kopi Beserta Metode Seduhnya

Setelah mesin siap, maka kami menggiling kopi dengan ukuran serta porsi yang telah kami tentukan. Kemudian kita melakukan proses tamping, dimana hal ini salah satu faktor yang yang mempengaruhi hasil ekstraksi pada sebuah espresso. Klik,, proses ekstraksi espresso dimulai, kali ini kita coba double shot, hasilnya? Mantap.

Proses Tamping
Proses Tamping

Espresso sudah jadi, kemudian kita lanjutkan uji kemampuan mesin ini untuk steam susu. Kita tuang susu segar ke dalam milk jug dan dimulailah proses steam susu dengan menarik penuh tuas yang ada di sebelah kiri mesin dan jangan lupa langsung bersihkan steam wand setelah digunakan. Mesin ini dapat menghasilkan foam susu yang sangat halus. Secangkir espresso dan steam milk halus di milk jug siap dikombinasikan menjadi secangkir hot coffee latte. Trainer dari toffin mulai menuangkan susu dari milk jug kedalam gelas berisi espresso yang menghasilkan hot cafe latte yang sempurna dari sisi rasa maupun tampilan.

Baca juga : Tahapan Membuat Hot Coffee Latte

Spesifikasi VBM LOLLO VOLUMETRIC 1 GROUP

  • Group Head E64 Kornetta
  • Height 55 Cm
  • Depth 60 Cm
  • Width 42 Cm
  • Weight 33 Kg
  • Brewing System Volumetric
  • Boiler Size 5 Lt
  • Boiler type Heat Exchanger
  • Power 1800 Watt
  • Pump Rotary

Spesifikasi COMPAK K3 DOSER

  • Hopper Capacity 0.8 Kg
  • Height 49.5 Cm
  • Depth 36.5 Cm
  • Width 17 Cm
  • Weight 6.1 Kg
  • Power 210 Watt
  • RPM 1340
  • Burn Size Flat 58 Mm
  • Type of Grinding Micrometric

Mesin espresso VBM LOLLO VOLUMETRIC 1 GROUP dan grinder COMPAK K3 DOSER adalah perpaduan yang harmonis. Dua alat ini sangat direkomendasikan untuk kalian yang ingin memiliki usaha coffee shop kelas menengah dan bisa juga untuk kebutuhan pribadi di rumah jika kalian mampu. 

Sampai jumpa pada pembahasan menarik lainnya. Kopi tidak pernah salah. Salam Rahayu.

Continue Reading

Rasio Seduh untuk Sajian Kopi Espresso yang Nikmat

Espresso yang merupakan minuman khas Italia ini mungkin menjadi menu wajib di setiap coffee shop. Selain bisa dinikmati secara langsung, minuman ini juga dapat dinikmati dengan berbagai cara. Minuman-minuman tersebut biasanya masuk dalam kategori espresso based.

Mulai dari coffee latte, cappuccino, affogato, americano, bahkan kopi susu kekinian juga menggunakan espresso sebagai bahan utamanya. Oleh karena itu espresso yang dihasilkan harus optimal dulu sebelum bisa disajikan dengan campuran bahan yang lain. Mudahnya jika espresso-nya tidak enak bukan tidak mungkin minuman lain yang dihasilkan juga menjadi tidak enak.

Dalam menyeduh kopi ada yang namanya rasio, merupakan perbandingan antara kopi dan air yang digunakan. Yang menarik rasio yang digunakan dalam pembuatan espresso berbeda dengan yang diformulasikan oleh SCAA, dan disebut Golden Ratio.

Baca juga : Ini Yang Harus Di Perhatikan Saat Membuat Kopi Latte

Karena penggunaan rasio tersebut kemudian dikenal beberapa istilah espresso seperti double shot, ristretto atau juga lungo shot. Apa arti dari istilah-istilah tersebut? Apakah rasanya sama? Nah dalam artikel kali ini kami akan coba menjawab pertanyaan tersebut.

Volume Atau Berat

Pada awalnya espresso dihitung berdasar volumenya, yang artinya single shot merupakan espresso bervolume (yield) 30 ml dan double shot dua kalinya, yaitu 60 ml. Namun pengukuran seperti ini menjadi tidak akurat ketika kita mengetahui berapa banyak kopi yang dibutuhkan untuk menghasilkan espresso tersebut. Double shot espresso (60ml) akan terasa berbeda dari kopi dengan berat (dose) 18 gr dan 24 gr.

Selain itu, jika mengukur menggunakan volume akan menemukan espresso yang dihasilkan tidak konsisten. Hal ini karena kopi yang digunakan akan berkurang kesegarannya (degassing) seiring berjalannya waktu. Dan kesegaran kopi berdampak pada crema yang dihasilkan oleh espresso tersebut. Mudahnya, crema espresso yang dihasilkan dari seduhan kopi yang baru di-roasting setelah 2 hari akan berbeda dengan kopi yang diseduh 2-3 minggu setelah roasting.

Baca Juga : Memilih Mesin Espresso Yang Terbaik Sesuai Kebutuhan

Oleh karena itu mengukur berdasarkan berat menjadi pilihan untuk menghasilkan espresso yang konsisten. Baik itu dose yang digunakan sampai yield yang dihasilkan sebaiknya semuanya ditimbang. Nah korelasi antara bubuk kopi (coffee grounds) yang digunakan dan espresso yang dihasilkan (yield) inilah yang disebut brew ratio espresso.

Pentingkah Brew Ratio?

Rasio ini tentu penting karena merupakan semacam panduan untuk menghasilkan espresso yang konsisten dari waktu ke waktu. Selain itu brew ratio ini juga merupakan faktor penting dalam menentukan seberapa banyak air yang keluar dalam ekstraksi kopi. 

Intinya jika semakin banyak air yang ditekan melewati bubuk kopi, semakin banyak juga bubuk kopi yang akan larut, inilah yang disebut ekstraksi. Penggunaan air yang lebih banyak dalam menyeduh dan meningkatkan ekstraksi secara tidak langsung akan mengurangi strength minuman yang dihasilkan, bahkan mungkin encer.

Jadi menentukan ekstraksi yang tepat berarti menemukan rasa yang tepat antara kopi yang digunakan dan espresso yang dihasilkan. Hal ini juga menentukan sweet spot, dimana hasilnya tidak under extraction, juga tidak encer tetapi memberikan rasa di mulut yang seimbang.

Baca Juga : Mengenal Sejarah Dan Komponen Dari Mesin Espresso

Jenis Brew Ratio

Secara umum ada 3 jenis brew ratio dalam espresso, ristretto, traditional dan lungo. 

Ristretto

Biasa juga disebut restricted shot, dimana brew ratio antara dose dan yield adalah 1:1. Yang berarti jika menggunakan 15 gr kopi maka ekstraksi yang dihasilkan juga 15 gr. Biasanya dipilih jika sedang tidak ingin menikmati kopi “sekuat” espresso.

Traditional

Ukuran standard menikmati espresso, bisa dikatakan espresso yang dinikmati pada umumnya. Brew ratio dosage dan yield 1:2-2.5, yang berarti dengan menggunakan kopi 15 gr maka menghasilkan sekitar 30-37.5 gr ekstraksi.

Lungo

Dalam bahasa Inggris berarti long, karena menyeduh espresso dengan brew ratio ini, 1:3. Memerlukan waktu yang lebih panjang daripada menyeduh secara ristretto dan traditional. Mudahnya dengan dose 15 gr minimal menghasilkan ekstraksi 45 gr.

Tetapi perlu diperhatikan juga bahwa brew ratio ini bukanlah hal yang mutlak, tetapi lebih semacam guide line. Secara umum batas kenikmatan espresso antara orang yang satu dengan yang lain juga berbeda. Selain itu juga perlu diperhatikan biji kopi yang digunakan dalam pembuatannya, entah itu single origin atau house blend.

Bagi kalian sendiri, sudah pernah mencicipi ketiga brew ratio espresso di atas? Atau baru mencicipi espresso traditional ? Boleh berbagi di kolom komentar, lebih menyukai yang mana.

Selalu ikuti informasi terbaru perkembangan dunia kopi bersama LUDEN. Salam rahayu.

Continue Reading

Review Singkat Coffee Shop Sunrise Kopi Ambarawa

Industri kopi di Indonesia memang sedang maraknya, bahkan bisa dikatakan mungkin booming. Banyak bisnis baru bermunculan yang berhubungan dengan dunia kopi. Entah itu coffee shop, roastery, seller alat-alat menyeduh kopi dan masih banyak lagi.

Ambarawa yang merupakan daerah kecil di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah juga ramai oleh para usahawan yang terjun ke industri kopi. Dari usaha coffee shop, roastery dan penjual alat menyeduh kopi ada di daerah ini. Meski hanya kecamatan tetapi banyak orang mudanya yang bisa dikatakan “melek kopi”.

Yang terbaru ada coffee shop baru saja buka, nama coffee shop tersebut adalah Sunkop. Coffee shop ini berlokasi di jalan utama Ambarawa, tepatnya di Jl. Jend. Sudirman No.41, Tanjungsari, Kupang, Kec. Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah 50612. Jadi bagi kalian yang datang dari luar kota, jangan khawatir tidak menemukan tempat ini. Karena meski baru buka bisa dicari di Google maps dengan keyword “sunkop”, lokasinya sesuai.

Baca juga : Review Singkat Coffee Shop Ejaankoffie Tembalang

Bangunan coffee shop ini terdiri dari 2 lantai dengan tema semi industrial. Begitu masuk ruangan, bagian sebelah kanan merupakan meja bar dan juga cashier. Terpampang gagah di meja bar mesin espresso Nuova Simonelli double group, didampingi beberapa alat seduh lainnya yang tertata di rak tembok. Selain itu macam-macam biji kopi bisa kalian pilih di meja ini. Semuanya tertata rapi, jadi sedap dipandang. 

Di depan meja bar juga disediakan beberapa kursi, jadi semisal ingin ngopi sambi berinteraksi dengan barista-nya duduk di sini bisa menjadi pilihan. Lantai 1 yang temboknya didominasi warna putih juga terdapat mural yang yang cukup unik. Juga menyediakan beberapa meja kursi bagi kalian yang mungkin datang bersama teman, bisa menampung 4-6 orang per set meja. Oh ya, lantai 1 ini ruangan non smoking ya.

Begitu datang kami disambut ramah barista yang bertugas di meja. Menunya cukup variatif dari kopi tentunya, non kopi, menu cemilan dan makanan juga lumayan banyak pilihannya. Kali ini kami memesan v60, sayangnya kali ini tinggal tersisa single origin robusta Gunung Ungaran dan robusta Gedong Songo. Selain itu kami juga memesan coffee latte, kopi susu pandan dan cemilan rondo royal (tape goreng).

Baca juga : THE CABIN COFFEE BAR, Tempat Ngopi Paling Cozy Di Magelang

Selesai melakukan pembayaran kami menuju toilet, toiletnya bersih juga dibedakan untuk laki-laki dan perempuan. Kami yakin cukup untuk kebutuhan “ke belakang” bagi para pelanggan. Untuk pembayaran selain menerima tunai kalian juga bisa melakukan pembayaran cashless. Sangat membantu tentu bagi kalian yang jarang membawa banyak uang cash.

Harga di coffee shop ini cukup affordable, sebanding dengan apa yang ditawarkan. Selain dine in, tempat ini juga melayani take away, yang kalian bisa pesan secara langsung. Untuk aplikasi on line, kami coba cari di merchant nama Sunkop sudah ada tapi mungkin belum sepenuhnya melayani pesanan.

Kami kemudian menuju lantai 2, sengaja memilih disini karena bisa ngopi sambil merokok. Tembok di lantai 2 ini dibiarkan terbuka di semua sisinya. Jadi jika melihat sekeliling akan mendapati beberapa rumah penduduk dan sedikit pemandangan di bagian belakang, lumayan. Bisa dikatakan lantai 2 ini semi outdoor, meja kursi ditata rapi. Jarak satu dengan yang lain cukup, jadi tidak begitu mengganggu, bisa untuk beberapa kelompok kecil.

Sunkop, Coffee Shop Teranyar Di Ambarawa

Begitu pesanan kalian selesai dibuat, pesanan tersebut akan diantar oleh salah satu waitress, jadi tinggal tunggu saja di meja kalian. Waktu menunggu pesanan dibuat relatif cepat, pas malah, mungkin karena siang itu kebetulan belum begitu ramai.

Sunkop secara resmi mulai beroperasi dari tanggal 29 Januari 2022. Waktu operasional buka setiap hari Selasa – Minggu pukul 11.00 – 22.00, dimana libur setiap hari Senin. Space parkir bagi para pengunjung cukup banyak untuk sepeda motor. Bagi yang mengendarai mobil mungkin harus mencari tempat lain di pinggir jalan jika penuh.

Baca juga : Ngopi Di Pinggir Sawah, Kedai Kopi Tepikota Salatiga

Secara keseluruhan tempat ini mungkin bisa menjadi semacam working space. Dimana kami melihat tadi di lantai 1 ada beberapa anak muda yang menikmati minumannya sambi menghadap laptop. Di lantai 2 juga sudah dipersiapkan layar untuk proyektor, jadi jika ada semacam kegiatan bedah film, atau kelas-kelas kecil tempat ini cukup memadai.

Jadi bagi kalian yang ingin menikmati kopi, atau minuman lainnya dan juga cemilan dan makanan, Sunkop bisa menjadi pilihan. Selain tempatnya sangat mudah dijangkau, menu-menu yang disajikan juga tidak mengecewakan, sesuai dengan yang ditawarkan.

Sukses dan sehat selalu untuk Sunkop. Salam Rahayu

Peta Jalan Sunrise Kopi
Peta Jalan Sunrise Kopi

Coffee Shop Sunrise Kopi

Jl. Jend. Sudirman No.41, Tanjungsari, Kupang, Kec. Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah 50612

Hari Buka: Senin – Minggu
Jam Buka: 11.00 WIB – 22.00 WIB
Kontak: 0811-8778-370
Instagram: @sunkop.ambarawa

Continue Reading

Perbedaan Coffee Shop Slow Bar & Coffee Shop Fast Bar

Realita menjamurnya coffee shop sangat menguntungkan untuk pasar, karena masyarakat menjadi semakin banyak pilihan untuk memilih sebuah kedai kopi sebagai pilihannya. Kita harus mengakui bahwa seseorang dalam memilih sebuah coffee shop memiliki banyak sekali faktornya, seperti kualitas minuman kopi nya, tempat nya, pelayanannya, dan lain sebagainya. 

Hampir sebulan sekali selalu ada kedai kopi terlahir di sebuah daerah, tetapi setiap bulan sekali juga ada coffee shop yang tutup atau bangkrut. Hal tersebut menandakan bahwa bisnis kedai kopi sangat dinamis dan tidak bisa disepelekan. Para pemilik coffee shop berlomba – lomba memberikan yang terbaik supaya tetap bisa menjaga ke eksistensi nya. Konsep yang kuat serta perencanaan yang matang menjadi kunci kesuksesan sebuah kedai kopi.

Coffee Shop
Coffee Shop

Baca Juga : Trend Bisnis Kopi Tahun 2022

Pelayanan dalam sebuah coffee shop terbagi menjadi dua, yaitu slow bar dan fast bar. Kedua konsep tersebut memiliki karakter yang jauh berbeda, sehingga jangan sama ratakan dalam menilai sebuah kedai kopi. Membandingkan mobil ferrari dengan avanza adalah sebuah kenistaan bukan ? Tidak ada mana yang lebih baik, karena sebuah konsep memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing. Meskipun banyak sekali coffee shop yang mencoba menggabungkan dua konsep tersebut, tetapi hanya beberapa saja yang sukses, sisanya hanya sekedar pelengkap pilihan untuk konsumen saja.

Kali ini kami akan memberikan sedikit gambaran mengenai perbedaan slow bar dengan fast bar

Slow Bar

Gambaran umum slow bar adalah proses peracikan secangkir kopi yang membutuhkan waktu sedikit lama, karena setiap detail langkahnya memerlukan perhatian yang khusus. Biasanya alat seduh yang digunakan berbasis manual brew, seperti pour over, shipon, tubruk, dan lain lainnya. Kita ambil contoh proses seduh menggunakan Hario V60, dimana kita perlu merencanakan rasio kopi dengan air, ukuran grind size, suhu air, kemudian teknik pouring dan lama ekstraksinya. Tentu saja proses tersebut memerlukan waktu yang lama bukan ? 

Slow bar biasa ditemui di kedai kopi yang berukuran kecil. Barista yang berada di slow bar harus memiliki wawasan luas seputar industri kopi dari hulu sampai hilir dan wajib memiliki ilmu komunikasi yang bagus. Mengingat proses seduhnya yang menyita waktu, maka ngobrol dengan konsumen sambil menyeduh kopi adalah pilihan yang tepat. 

Slow Bar
Slow Bar

Fast Bar

Sesuai dengan namanya, fast bar adalah proses penyajian kopi dengan cepat dan tidak memerlukan banyak waktu. Seharusnya coffee shop yang bertema ini sudah menggunakan mesin espresso untuk mempercepat produksi kopinya. Lahirnya mesin espresso pada abad 19 menjadi kabar gembira bagi penikmat kopi kala itu, karena mereka tidak perlu mengantri lama ketika memesan secangkir kopi. 

Baca Juga : Sejarah Mesin Espresso

Ukuran kedai kopi fast bar kebanyakan berukuran besar dan mampu menampung banyak konsumen, karena mereka memiliki mesin espresso yang dapat mempercepat dalam pembuatan secangkir kopi. Dari sebuah espresso bisa menjadi banyak sekali  variasi racikan jenis minuman kopi, sehingga menu yang ditawarkan juga akan semakin banyak.

Fast Bar
Fast Bar

Kesimpulan

  • Produk

Buat kalian yang ingin merasakan kualitas kopi yang benar – benar nikmat saya sarankan datang ke coffee shop ber tema slow bar. Disana kita juga bisa sharing seputar industri kopi seperti single origin yang sedang naik daun, beberapa varietas kopi yang terkenal di dunia, sampai tren kopi yang sedang ramai. 

Jika bosan dengan kopi hitam, maka datanglah ke kedai kopi fast bar yang memiliki mesin espresso, karena mereka memiliki variasi minuman berbahan dasar kopi yang sangat banyak dan tidak ada salahnya untuk dicoba 

  • Tempat

Tidak suka keramaian dan ingin ngobrol yang agak berbobot, maka kedai slow bar adalah solusinya. Sedangkan jika ingin kumpul ramai – ramai bersama teman – teman akan lebih tepat datang ke kedai kopi fast bar, karena mereka memiliki space yang lebih besar.

Tidak ada mana yang lebih baik dan benar, karena semua kembali sesuai tujuan seseorang mengunjungi sebuah coffee shop. Kopi tidak pernah salah, kita saja yang sok tau. Sekian dulu pembahasan dari kami, sampai jumpa pada artikel kopipedia selanjutnya. Salam rahayu.

Continue Reading